tirto.id - Pemerintah akan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, menuturkan TMC akan disiapkan sejak Maret hingga September mendatang.
"Teknologi Modifikasi Cuaca yang dilaksanakan mulai bulan Maret sebetulnya sudah kita antisipasi sampai dengan bulan September," kata Hadi usai memimpin rapat koordinasi antisipasi Karhutla di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis (14/3/2024).
Hadi menuturkan, karhutla terjadi imbas el nino yang masih terjadi hingga saat ini. Dalam laporan BMKG, el nino akan berakhir pada akhir 2024.
"Kami sampaikan bahwa sesuai dengan prediksi BMKG, El nino masih terjadi pada tahun 2024 ini. Prediksi pada bulan Mei, Juni, dan Juli itu bisa netral dan berakhir pada akhir tahun 2024," kata Hadi.
Selain modifikasi cuaca, Hadi juga menekankan agar lahan gambut tetap senantiasa basah. Dia menjelaskan lahan gambut yang kering menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan terjadi.
"Kami sudah melakukan koordinasi untuk tetap menjaga kondisi basah gambut tersebut dengan melihat TMA (tinggi muka air) di seluruh wilayah gambut jangan sampai kering dan ini akan kita terus pantau dan antisipasinya adalah setelah lebaran ini kita sudah harus di lapangan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla," kata Hadi.
Sementara itu, dia juga menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran pemerintah dan TNI-Polri dalam proses penanganan karhutla. Dia juga akan melibatkan pemerintah daerah agar karhutla bisa ditekan dan diharapkan tidak terjadi.
"Saya yakin dengan sinergi dan kolaborasi dari kementerian lembaga dan di lapangan TNI polri pemerintah daerah dan masyarakat saling bahu membahu maka kejadian Karhutla ini tahun 2024 bisa kita tekan, bisa kita eliminir dan bahkan kita bisa antisipasi untuk tidak terjadi," kata Hadi.
Kemudian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, menuturkan, pihaknya mengawasi situasi ancaman karhutla melalui citra satelit. Pada 2023, dia menjelaskan terdapat 370 ribu hektar lahan yang mengalami kebakaran dan sebagian besar adalah padang sabana.
"Tapi menurut laporannya kalau padang rumputnya kebakaran, masyarakatnya senang juga karena disitu nanti akan tumbuh rumput segar, binatang ternak atau binatang buruan akan mengumpul disitu. Oleh karenanya ini juga sedang kita coba tangani seperti apa," kata Siti Nurbaya Bakar.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin