tirto.id - Pemerintah berencana merekrut sekitar 40.021 formasi untuk rekrutmen calon pegawai negeri sipil untuk pemenuhan tenaga ASN di Nusantara. Upaya perekrutan tersebut berdasarkan perincian formasi bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan penempatan di IKN.
“Jadi rekrutmen baru itu akan menjadi pegawai instansi pusat yang ditempatkan pada unit kerja yang berlokasi di IKN. Sebagai contoh, Kementerian Kesehatan tahun ini merekrut sekian CPNS, dan Pak Menkes sudah mengalokasikan untuk IKN. Jadi selain penempatan di unit kerja Kemenkes di berbagai daerah, di IKN secara khusus juga sudah dihitung alokasinya,” ujar Menteri PANRB, Azwar Annas, usai rapat dengan Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/7/2024).
Annas menambahkan, pemerintah pun akan mengalokasikan khusus 5 persen dari 40.021 formasi CPNS untuk putra-putri terbaik Kalimantan Timur (Kaltim).
“Ini menjadi kesempatan bagi putra-putri Kaltim untuk terlibat dan mendedikasikan kemampuan terbaiknya bagi bangsa, salah satunya melalui IKN,” ujar Annas.
Selain dengan cara rekrutmen CPNS, Annas mengatakan, ada dua opsi lain yang diambil untuk memastikan kinerja pemerintahan di IKN tetap jalan. Pemerintah juga akan mengambil opsi pemindahan ASN ke Nusantara secara bertahap.
Ia mengatakan, opsi 179 unit eselon I pada 38 K/L, 91 unit eselon I pada 29 K/L akan dimutasi di awal pemindahan. Mereka pun akan mendapatkan benefit tunjangan dari Kementerian Keuangan.
“Bagi ASN yang akan pindah pertama akan mendapatkan tunjangan pionir yang besarannya sedang kami finalkan bersama Menteri Keuangan,” imbuh mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.
Selain itu, pemerintah juga akan menggunakan opsi mutasi pegawai dari pemda sekitar IKN. Mutasi pun akan dilakukan dengan memperhitungkan efektivitas kinerja pada seluruh Pemda di sekitar IKN. Ia memastikan mutasi dilakukan dengan pendekatan terbuka dan kompetitif.
“Lowongan pegawai ASN pada OIKN dan K/L yang ada di IKN diumumkan secara terbuka. Nantinya status kepegawaian pelamar yang lulus beralih menjadi Pegawai OIKN atau K/L di IKN,” ujar Annas.
Anas juga menyampaikan progres jumlah ASN yang akan pindah ke IKN. Ia memastikan pemindahan berdasarkan ketersediaan hunian. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian PPN/Bappenas, terdapat 47 tower yang selesai dibangun hingga November 2024.
“Nanti dari 47 tower itu, sebanyak 29 tower akan diisi ASN, lalu sebagian lainnya diisi TNI/Polri,” jelas politikus PDIP ini.
Ia menjelaskan secara rinci progres ketersediaan 29 tower yang akan dihuni ASN. Pada Juli 2024 akan jadi 8 tower dengan total 48 unit dan pada September 2024 akan ada 14 tower yang berarti berjumlah 840 unit. Sementara pada November 2024 akan ada 7 tower dengan total 420 unit.
Untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau JPT Madya (eselon I) akan diberikan 1 unit. Bagi ASN yang belum berkeluarga, 1 unit yang terdiri dari 3 kamar akan diisi oleh 3 ASN.
“Kami telah membuat skenario lebih detil termasuk siapa saja ASN yang akan pindah by name. Jadi setiap kementerian siapa saja yang akan pindah juga sudah ada datanya sesuai dengan ketersediaan hunian. Misalnya Kemenkomarves pada September 2024 akan ada 43 unit hunian, November 2024 ada 17 unit hunian sehingga totalnya 60 unit hunian. Kemudian Kemendagri ada 70 unit hunian di bulan September dan 28 unit hunian di bulan November dan lain-lain,” kata Annas.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang