Menuju konten utama

Pemerintah akan Perluas Ruang Tunggu Stasiun Duri

Pemerintah akan bangun tangga tambahan dan ruang tunggu yang lebih lebar di Stasiun Duri.

Pemerintah akan Perluas Ruang Tunggu Stasiun Duri
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Duri yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Terkait hal itu, pemerintah akan memperluas ruang tunggu di Stasiun Duri dalam waktu dekat.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai bertemu dengan perwakilan kelompok komunitas pencinta kereta api, PT KAI, PT Railink. Pertemuan itu untuk mencari solusi atas semerawutnya penumpang kereta api di Stasiun Duri yang viral di media sosial.

"Pemerintah akan memberikan suatu layanan yang lebih baik di Stasiun Duri dengan membangun tangga tambahan dan ruang tunggu yang lebih lebar dengan dilengkapi tenda," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Menhub menjelaskan, akan dibangun konstruksi tangga paling lama satu bulan. Tangga itu untuk memudahkan pergerakan penumpang dari satu kereta ke kereta lain, sehingga tidak ada lagi penumpukan penumpang.

"Saya akan ke Stasiun Duri secara periodik untuk memantau perkembangan. Secara garis besar pemerintah berusaha meningkatkan kapasitas KRL dan memberikan layanan lebih baik kepada masyarakat," katanya.

Penyebab penumpukan penumpang di Stasiun Duri karena adanya pengurangan frekuensi perjalanan rute Duri-Tangerang. Pengurangan itu berimbas pada bertambah lamanya waktu tunggu penumpang di sejumlah stasiun yang dilalui.

Kereta api listrik (KRL) yang biasa datang setiap 20 menit sekali, saat ini jadi 30 menit sekali karena adanya penyesuaian waktu perjalanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Di Stasiun Duri, jumlah penumpang yang masuk 20.000 orang per hari di hari kerja dan 30.000 orang per hari di hari libur. Sementara untuk yang transit jumlahnya jauh lebih besar yaitu sekitar 35.000 orang per hari.

Untuk jadwal pagi yaitu pukul 06.00 WIB sampai 08.00 WIB terjadi kepadatan dengan total jumlah penumpang yang mencapai 8.000 orang yang diangkut dengan 4 rangkaian kereta 10 gerbong yang datang setiap 30 menit sekali.

Jalur KA Bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper, Tanah Abang dan Sudirman masih menggunakan Jalur KRL, kondisi itu menyebabkan Kereta Bandara harus berbagi jalur dengan KRL.

Baca juga artikel terkait KERETA BANDARA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora