Menuju konten utama

Pembunuhan di Pasar Kramat Jati Berawal dari Perselingkuhan

Pelaku pembacokan di Pasar Kramat Jati kesal korban ingkar janji menikahi istrinya dan enggan membayar uang Rp5 juta sebagai tanggung jawab perselingkuhan.

Pembunuhan di Pasar Kramat Jati Berawal dari Perselingkuhan
Ilustrasi Garis Kapur di TKP. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pelaku Pembacokan di Kramat Jati Kesal Korban Gagal Nikahi Istrinya

Dede Jaya (28) yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dengan membacok dan menyiram air keras kepada Sutomo (33) mengakui perbuatannya. Dia mengaku menyesal telah melakukan hal itu kepada rekan sesama pedagang di Pasar Kramat Jati tersebut.

Menurut Dede, dirinya kesal karena Sutomo telah berselingkuh dengan istrinya. Perselingkuhan itu sudah diketahuinya sejak Oktober 2023. Saat itu, Dede melihat percakapan Sutomo dengan istrinya melalui pesan singkat.

"Terus dirembukin ke keluarga saya, akhirnya dia [korban] mengakui gitu," kata Dede dalam konferensi pers, Selasa (9/1/2024).

Sutomo pun diminta pertanggungjawaban untuk menikahi istri Dede. Awalnya, Sutomo memastikan akan bertanggung jawab menikahi istri Dede dan membayar sejumlah uang kepada Dede.

Kendati demikian, kata Dede, tidak ada itikad baik dari Sutomo untuk menikahi istrinya. Pembayaran sejumlah uang yang diminta Dede kepada Sutomo senilai Rp5 juta pun baru dicicil sekali.

"Ada keterlambatan juga, enggak sesuai. Baru [dicicil] sekali," jelas Dede.

Kekesalan Dede bertambah saat ia menagih janji Sutomo untuk menikahi istrinya. Namun, Sutomo malah menantang Dede hingga membuatnya kesal dan timbul niat untuk menghabisi nyawa Sutomo.

"Mau nikahi istri saya. Tapi akhirnya pas kesini-sininya yang tadi saya bilang pak, kalau gue enggak mau tanggung jawab, lu mau apa? Gitu," ucap Dede menirukan perkataan Sutomo.

Kemudian Dede merasa ditantang Sutomo dan merencanakan aksi tersebut. Dia membeli air keras secara daring yang dimasukan ke dalam kantong plastik hitam untuk menyiram Sutomo.

Sebelumnya diberitakan, polisi menjelaskan kronologi dari pembacokan dan penembakan pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Pembunuhan tersebut dilakukan tersangka Dede Jaya (28) kepada Sutomo (33).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata menjelaskan, Dede telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan.

Saat pemeriksaan, kata Leonardus, Dede mengaku semua didasari karena sakit hati karena pada Oktober 2023 mendapati komunikasi perselingkuhan istrinya dengan Sutomo.

"Desember 2023 tersangka membeli cairan keras secara online, ini tujuan adalah untuk digunakan pada saat nanti menganiaya korban saudara Utomo," kata Leonardus dalam konferensi pers, Selasa (9/1/2024).

Kemudian, lanjut Leonardus, pada Minggu (7/1/2024) pukul 23.45 WIB, tersangka mempersiapkan satu buah botol plastik warna hitam yang berisi cairan keras dan satu buah celurit bergagang kayu berwarna coklat.

"Hari Senin, 8 Januari pukul 00.10 WIB korban didatangi oleh tersangka di lapak UD Fadilah putra Kramat jati, tersangka langsung menganiaya korban dengan cara menyiramikan air keras ke wajah saudara Sutomo," tutur Leonardus.

Saat Dede melakukan aksinya, ujar Leonardus, juga terdapat karyawan Sutomo yang juga terkena percikan air keras, bernama Muhammad Basori alias Abas. Air keras itu mengenai, pipi, leher, hingga tangan bagian kanan Abas.

Sementara, Sutomo sendiri lanjut dipukul Dede berulang-ulang hingga akhirnya mengeluarkan celurit dari celana sebelah kiri. Sabetan pun diarahkan ke Sutomo hingga mengenai bahu kanan, pinggang sebelah kanan, dan paha sebelah kanan sampai mengalami luka terbuka.

"Pukul 04.00 korban sempat dilarikan ke rumah sakit lalu meninggal dunia. Sementara korban Abas sedang menalani perawatan di RS Polri Kramat Jati," ungkap Leonardus.

Baca juga artikel terkait PEMBACOKAN DI PASAR KRAMAT JATI atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Hukum
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto