Pamflet darurat.
Seruan menggugat di
pintu Gereja.
Yohanes Calvin segera tenar setelah ia menerbitkan buku Pengajaran tentang Agama Kristen atau Religionis Christianae Institutio (biasa disebut "Institutio") pada 1536. Buku itu berisi bahan ajar sederhana yang ditujukan bagi orang banyak, hampir seperti Katekismus Besar yang ditulis Martin Luther. Meski sederhana, Institutio menuai banyak penolakan. Di Paris, misalnya, ia disambut dengan pembakaran.
Sebelum pembakaran buku terjadi, Calvin sudah terlebih dulu melarikan diri dari tanah kelahirannya di Noyon, Perancis. Ia dipersekusi kalangan Katolik Roma lantaran menjadi pengikut Luther, orang yang menggerakkan Reformasi Gereja lewat 95 dalilnya. Meski tidak pernah bertemu langsung dengan Luther, Calvin mengagumi tulisan-tulisan pendeta dari Jerman itu.
Baca selengkapnya di:
Perpecahan katolik dan Protestan yang Berujung Intoleransi
Seruan menggugat di
pintu Gereja.
Yohanes Calvin segera tenar setelah ia menerbitkan buku Pengajaran tentang Agama Kristen atau Religionis Christianae Institutio (biasa disebut "Institutio") pada 1536. Buku itu berisi bahan ajar sederhana yang ditujukan bagi orang banyak, hampir seperti Katekismus Besar yang ditulis Martin Luther. Meski sederhana, Institutio menuai banyak penolakan. Di Paris, misalnya, ia disambut dengan pembakaran.
Sebelum pembakaran buku terjadi, Calvin sudah terlebih dulu melarikan diri dari tanah kelahirannya di Noyon, Perancis. Ia dipersekusi kalangan Katolik Roma lantaran menjadi pengikut Luther, orang yang menggerakkan Reformasi Gereja lewat 95 dalilnya. Meski tidak pernah bertemu langsung dengan Luther, Calvin mengagumi tulisan-tulisan pendeta dari Jerman itu.
Baca selengkapnya di:
Perpecahan katolik dan Protestan yang Berujung Intoleransi