tirto.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyinggung perihal deklarasi capes Anies Baswedan oleh Partai Nasdem. Menurut Hasto, Nasdem harus menanggung segala konsekuensi politik bila memilih Anies menjadi capres. Termasuk perihal banjir yang saat ini melanda DKI Jakarta. Mengingat Anies masih menjabat sebagai gubernur.
“Sering kali politik itu melupakan bagaimana alam juga berbicara. Jadi ini saya di Jogja, saya ketemu dan banyak yang bertanya. Ini setelah Anies dideklarasikan, kenapa alam tidak bersahabat, banyak banjir? Itu pertanyaan masyarakat. Itu Nasdem harus menjawab,” kata Hasto dalam rilis tertulis pada Senin (10/10/2022).
Dirinya menjelaskan bahwa PDIP pernah punya pengalaman serupa saat Jokowi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Oleh karenanya Hasto berkeyakinan bahwa Nasdem harus mengalami hal yang serupa.
“Ketika dulu kami mencalonkan pak Jokowi, ketika ada apa-apa dengan pak Jokowi, kami berdiri di depan. Sehingga logikanya sama. Seperti itu sama. Ketika pak Jokowi jadi gubernur, kemudian dicalonkan jadi presiden, yang pertama kan PDI Perjuangan. Ketika ada apa-apa sama pak Jokowi, kami yang di depan. Itu hukum demokrasi,” tegasnya.
Hasto juga mengingatkan kepada setiap partai politik yang ada dalam tubuh pemerintahan untuk selaras perihal kebijakan. Termasuk dalam mengangkat capres. Menurut Hasto, Anies merupakan lambang dari oposisi pemerintah saat ini.
“Jadi jangan sampai mencalonkan seseorang yang punya kebijakan berbeda. Ketika misalnya ada kebijakan berbeda dari calon yang diusung parpol itu dengan pak Jokowi maka akan kontradiktif,” ujarnya.
Meski demikian, Hasto tidak ingin terlibat terlalu dalam atas kebijakan Nasdem. Dirinya tidak ingin mengintervensi atas pemilihan Anies Baswedan.
“Tapi sekali lagi, PDI Perjuangan tak campur tangan dengan kedaulatan parpol lain. Hanya skala prioritas PDI Perjuangan adalah mendorong setinggi-tingginya prestasi demi kemajuan rakyat di pemerintahan Pak Jokowi dan KH Maruf Amin,” pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky