tirto.id - Kantor Komunikasi Kepresidenan mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto, membatalkan diskon tarif listrik 50 persen yang diberikan kepada masyarakat di antara lima bantuan lainnya. Pembatalan diskon 50% tarif listrik itu berkaitan dengan jangka waktu terdekat pemberian bantuan.
"Jadi, pemerintah lebih berhitung bahwa secara teknis yang paling mungkin dalam dua bulan ke depan termasuk soal data dan persiapan teknisnya, lima paket stimulus ini," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam konferensi pers, Selasa (3/6/2025).
Hasan mengemukakan, lima stimulus yang diberikan kepada masyarakat juga dipertimbangkan berdasarkan bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat, namun diharapkan pertumbuhan ekonomi tetap bisa tumbuh.
"Jadi 5 stimulus ini dirancang oleh pemerintah untuk hasilnya lebih baik. Untuk mendongkrak perekonomian kita. Dan total stimulus yang diberikan oleh pemerintah kan gak main-main jumlahnya, totalnya sejumlah Rp24,4 triliun," tutur dia.
Dijelaskan Hasan, salah satu bantuan stimulus yang diberikan kepada masyarakat adalah diskon transportasi di masa libur anak sekolah. Dengan pemberian diskon tersebut, akan terjadi perputaran ekonomi karena masyarakat bisa berwisata.
Stimulus seperti itu, kata Hasan, juga akan membuat pemerataan ekonomi terjadi di Indonesia. Sebab, meski pemberian diskon hanya kepada transportasi, tetapi tempat wisata juga akan mengalami peningkatan pengunjung.
"Kalau orang berpergian, dengan menggunakan dan memanfaatkan diskon ini, kan perekonomian akan bergerak. Tempat wisata bergerak. Jual-beli terjadi. Jasa-jasa juga ada kliennya. Hotel ada kliennya," ujar Hasan.
Diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemerintah akan memberikan diskon untuk harga tiket kereta, pesawat, kapal laut, hingga tol pada Juni-Juli 2025. Sri Mulyani menyatakan nantinya akan ada diskon untuk tiket kereta sebesar 30 persen mulai Juni 2025 dan penyalurannya akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) senilai Rp0,3 triliun.
Kedua, pemerintah juga akan menggelontorkan diskon untuk tarif tiket pesawat untuk kelas ekonomi pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DP) sebesar 6 persen. Dengan demikian, harga tiket lesawat kelas ekonomi bisa lebih melandai.
“PPN ditanggung pemerintah 6 persen. Dengan demikian harga tiket pesawat kelas ekonomi bisa sedikit menurun. Ini anggarannya Rp0,43 triliun,” katanya.
Selain itu, akan ada diskon untuk angkutan laut sebesar 50 persen dan menggunakan anggaran senilai Rp0,21 triliun. Dia pun menyatakan pemerintah memproyeksikan ada 0,5 juta penumpang akan menikmati stimulus tersebut. Lanjutnya, dia menegaskan keseluruhan total anggaran yang akan dikeluarkan untuk mendistribusikan sejumlah diskon itu adalah sebesar Rp0,94 triliun.
“Dalam hal ini akan menggunakan 0,21 triliun untuk jangka waktu Juni dan Juli. Untuk tiket angkutan laut ini diperkirakan 0,5 juta penumpang. Kalau tadi pesawat terbang kelas ekonomi, 6 juta penumpang,” katanya.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































