tirto.id - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyerukan kepada seluruh prajurit untuk selalu mengingat identitas mereka sebagai tentara rakyat. Penguatan ini akan berguna untuk menghadapi ancaman-ancaman ke depan yang semakin berat.
"Perkokoh jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam paparannya yang disampaikan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, yang berjudul 'Kekuatan TNI Menghadapi Tantangan Global' pada acara Forum Tematik Bakohumas, Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, (18/05/2016).
Panglima TNI menambahkan, salah satu tantangan dunia terbesar bagi dunia adalah jumlah penduduk yang makin meningkat. Fenomena ini akan berujung kepada kemiskinan, kelaparan, dan berbagai masalah kesehatan di masa depan.
Di sisi lain, imbuhnya, energi hayati akan berkurang drastis, khususnya di wilayah ekuator dimana Indonesia termasuk di dalamnya.
"Sehingga kemungkinan bisa terjadi peperangan merebut energi, air dan pangan," kata jenderal bintang empat ini.
Panglima TNI juga mengingatkan adanya tantangan di bidang ekonomi, yang mencakup keterbukaan ekonomi, regionalisasi ekonomi, relokasi perusahaan multilateral, terjadinya arus internasionalisasi dan tatanan dunia oleh Lembaga Internasional.
Sementara itu, di bidang budaya dan nilai, Indonesia sebagai negara plural akan mengalami kesenjangan ekonomi yang berakibat pada pudarnya ikatan sosial. Hal ini akan berdampak pada menurunnya budaya dan nilai-nilai serta maraknya narkoba.
"Dalam bidang militer akan terjadi peningkatan anggaran yang akan menjadikan negara-negara berlomba-lomba dalam pengadaan senjata," ujarnya.
Panglima TNI mengaku, jajarannya telah menyiapkan strategi militer untuk menghadapi tantangan-tantangan terhadap kedaulatan dan keselamatan NKRI.
Strategi itu antara lain meningkatkan kerja sama militer di kawasan Asia Tenggara dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip saling menghormati, menghargai dengan kedudukan yang setara; meningkatkan pengamanan wilayah laut dan udara NKRI sampai dengan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) melalui penggelaran Alutsista di kawasan-kawasan strategis dari aspek posisi 'life line' Internasional maupun strategis, karena kekayaan alamnya dan meningkatkan kemampuan coverage radar (Surveillance).
TNI juga akan melaksanakan pembangunan kekuatan TNI melalui pengadaan modernisasi Alutsista TNI dengan tingkat teknologi yang terbaru serta melibatkan industri pertahanan dalam negeri dengan memanfaatkan anggaran yang efisien; memperkuat kemampuan intelijen untuk mendeteksi gerakan dan komunikasi berbagai actor non�state dan terorisme serta menutup akses jalur logistik dan senjata; meningkatkan diplomasi militer antar angkatan bersenjata yang bersifat bilateral maupun multilateral bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan serta di back up oleh Kementerian Luar Negeri.
Dari sisi kemanusiaan, TNI akan meningkatkan kemanunggalan TNI-rakyat serta kesadaran bela negara masyarakat melalui pembinaan territorial; meningkatkan kesejahteraan prajurit melalui pemenuhan hak-hak prajurit; dan menata gelar kekuatan TNI dengan memprioritaskan pemenuhan satuan operasi TNI di wilayah perbatasan dan pulau terluar.
Hadir pada acara tersebut antara lain, Dansesko TNI, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI, para Pati Mabes TNI dan Angkatan serta para pejabat Kehumasan Departemen dan Lembaga Negara. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra