Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Pandemi Belum Terkendali, Indonesia Disarankan Pakai Vaksin Bivalen

Prof Tjandra Yoga Aditama mengusulkan agar Indonesia mempertimbangkan penggunaan vaksin COVID-19 bivalen.

Pandemi Belum Terkendali, Indonesia Disarankan Pakai Vaksin Bivalen
Direktur Pasca Sarjana Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) Prof Tjandra Yoga Aditama. foto/Dok. Prof Tjandra

tirto.id - Direktur Pasca Sarjana Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) Prof Tjandra Yoga Aditama menilai, pandemi COVID-19 di Indonesia belum sepenuhnya terkendali. Hal ini menanggapi kasus harian Indonesia pada 30 Agustus 2022 yang meningkat menjadi 5.070 kasus.

“Sesudah beberapa hari kasus kita turun sekitar 3.000-an, maka pada kemarin, Selasa, 30 Agustus naik lagi jadi 5.000, jadi memang COVID-19 belum sepenuhnya terkendali. Artinya, vaksinasi harus terus digalakkan,” kata Tjandra melalui keterangan tertulis pada Rabu (31/8/2022).

Berdasarkan laman Our World in Data per 27 Agustus 2022, kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut, menyebutkan angka cakupan vaksinasi COVID-19 Indonesia adalah 62,3 persen.

“Jadi masih hampir 40 persen penduduk kita belum mendapat vaksinasi lengkap (dosis kedua) COVID-19,” kata Tjandra.

Mantan Direktur World Health Organization (WHO) Asia Tenggara itu menambahkan, untuk dosis ketiga (booster), data Kementerian Kesehatan Indonesia per 28 Agustus 2022 menunjukkan bahwa cakupan booster adalah 25,70 persen. “Artinya sekitar tiga perempat penduduk kita belum dapat vaksinasi booster,” ujar Tjandra.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit (P2P) dan Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan tersebut juga mengatakan bahwa varian yang mendominasi di dunia dan Indonesia sekarang ini adalah varian Omicron. Sedangkan, vaksin COVID-19 yang dipakai Indonesia sekarang dibuat sebelum ada Omicron.

Saat ini, Tjandra menyebut dunia sudah membuat vaksin COVID-19 baru yang disebut bivalen. Vaksin ini dapat memberikan proteksi terhadap varian Omicron dan juga varian COVID-19 awal yang ada sejak awal 2020.

“Jadi vaksin terbaru ini sesuai dengan masalah yang ada sekarang, sayangnya vaksin terbaru ini belum ada di negara kita,” kata dia.

Tjandra juga mengusulkan agar Indonesia mempertimbangkan penggunaan vaksin COVID-19 bivalen.

“Jadi, vaksin COVID-19 bivalen merupakan terobosan terbaru dalam pengendalian COVID-19. Akan baik kalau Indonesia juga mempertimbangkan penggunaan vaksin COVID-19 terbaru ini untuk lebih melindungi anak bangsa kita,” tandas dia.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Abdul Aziz