Menuju konten utama

PAN Ungkap Pembahasan Cawapres Prabowo Tunggu Deklarasi Demokrat

PAN menjelaskan pembahasan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024, menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.

PAN Ungkap Pembahasan Cawapres Prabowo Tunggu Deklarasi Demokrat
Sekjen PAN, Eddy Soeparno menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Forum Group Discussion (FGD) di gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/8/2018). ANTARA FOTO/ Reno Esnir

tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menuturkan, pembahasan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024, menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat. Hal itu disampaikan Eddy usai berkumpul dengan sejumlah sekjen partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kantor Golkar, Rabu (20/9/2023) malam.

"Kalau Partai Demokrat sudah mendeklarasikan, tentunya forum sudah matang untuk dibahas," kata Eddy dikutip dari Antara, Kamis (21/9/2023)

Dia menegaskan pembahasan itu merupakan kewenangan dari ketua umum masing-masing partai politik dalam koalisi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan keputusan strategis Majelis Tinggi Partai (MTP) terkait dukungan terhadap bakal calon presiden (bacapres) dan koalisi kepada kader partai dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), Kamis (21/9/2023) hari ini.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengaku pasrah apabila Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak ditunjuk menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto. Ia mengatakan saat ini Demokrat mengikuti Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Gerindra, Golkar, dan PAN.

"Kalau koalisi sudah memiliki atau sudah menentukan cawapres, ya, tentu kami ikut saja. Tapi kalau kemudian Mas AHY diminta menjadi cawapres, kami siap," kata Herman di Gedung DPR RI pada Selasa (19/9/2023).

Herman menjelaskan alasan tak lagi mendorong AHY menjadi cawapres seperti di Koalisi Perubahan saat bersama Anies Baswedan. Menurutnya hal itu dilakukan karena posisi Demokrat yang mendukung Prabowo di ujung jalan, jelang pendaftaran capres dan cawapres.

"Menurut saya kesempatan itu tidak seperti kesempatan di koalisi sebelumnya. Karena ada perjalanan kesejarahan, ada perjalanan bersama-sama berjuang. Kalau ini kan masuk kepada rumah atau kepada koalisi yang sudah terbangun. Oleh karenanya tergantung pada koalisi-koalisi yang lain," jelasnya.

Baca juga artikel terkait CAWAPRES PRABOWO SUBIANTO

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin