Menuju konten utama

Orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik NPD Bisa Sembuh Tak?

Apakah orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) bisa sembuh? Berikut adalah penjelasan terapi apa saja yang bisa dilakukan dan peluang perubahan.

Orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik NPD Bisa Sembuh Tak?
Ilustrasi Kepribadian Narsistik. tirto.id/Quita

tirto.id - Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder/NPD) sering kali menjadi topik yang kompleks dan menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk apakah NPD bisa sembuh

Gangguan kepribadian NPD ini dapat berdampak besar pada orang-orang di sekitarnya, terutama dalam hubungan personal dan profesional.

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh pola perilaku yang berpusat pada diri sendiri, merasa superior, dan memiliki rasa penting diri yang berlebihan.

Perilaku orang dengan gangguan NPD seringkali merusak hubungan interpersonal dan lingkungan sosial mereka.

Orang dengan kepribadian NPD sulit menerima kritik, manipulatif dengan memanfaatkan orang lain demi keuntungan pribadi, butuh validasi atau pengakuan sehingga membuat mereka menjadi terlalu menuntut bahkan menyalahkan orang lain jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi.

Selain itu, hubungan dengan orang dengan kepribadian NPD sering bersifat sepihak, dimana fokus hanya pada kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga orang lain merasa dieksploitasi atau tidak dihormati.

Akibatnya, NPD dapat menciptakan konflik, ketegangan, dan stres, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang di sekitarnya.

Meskipun tampak percaya diri, orang dengan gangguan kepribadian narsistik seringkali memiliki harga diri yang rapuh, yang membuat mereka sangat sensitif terhadap rasa malu atau penolakan.

Gangguan ini dapat mempengaruhi hubungan pribadi, pekerjaan, dan aspek kehidupan lainnya.

Meskipun terlihat sulit, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan terapi yang tepat, dukungan keluarga, dan komitmen dari individu yang bersangkutan, ada kemungkinan untuk mengelola gejala dan memperbaiki pola perilaku.

Namun, apakah NPD bisa sembuh sepenuhnya atau hanya dapat dikelola?

Penanganan Terapi untuk NPD, Apa Saja?

Header diajeng Orangtua Narsistik

Header diajeng Orangtua Narsistik. tirto.id/Quita

"Apakah NPD bisa sembuh?" menjadi pertanyaan yang sering diajukan, meskipun gangguan ini tidak bisa disembuhkan, dengan terapi yang tepat, penderita NPD dapat mengelola gejada dan memperbaiki hubungan interpersonal mereka.

Pengobatan NPD dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui terapi psikologis atau dengan pengobatan medis berdasarkan bantuan profesional seperti psikiater atau konselor berlisensi.

Terapi psikologis, khususnya terapi perilaku kognitif menjadi salah satu cara pengobatan NPD yang telah terbukti efektif dalam membantu orang dengan gangguan NPD mengelola gejala-gejala NPD dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dilansir dari Psych Central, penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa ciri narsistik cenderung berkurang seiring bertambahnya usia, menandakan bahwa kepribadian narsistik bukanlah kondisi yang tetap.

Perubahan positif mungkin terjadi, terutama jika orang dengan gangguan NPD menyadari dampak perilaku mereka dan termotivasi untuk melakukan perubahan.

Namun, tantangan utamanya adalah banyak orang dengan gangguan NPD tidak menyadari bahwa mereka memerlukan bantuan atau enggan untuk mencari terapi.

Berikut ini merupakan pengobatan NPD dengan beberapa jenis terapi yang dapat mengurangi gejala NPD:

1. Gestalt Therapy

diajeng Orangtua Narsistik
Ilustrasi Orangtua Narsistik.(FOTO/iStockphoto)

Pengobatan NPD dengan Gestalt Therapy berfokus pada peningkatan kesadaran diri dan pengalaman saat ini. Dalam terapi ini, penderita NPD diajak untuk memahami pola pikir, perasaan, dan perilaku mereka yang mungkin tidak disadari.

Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita NPD mengatasi konflik batin dan meningkatkan hubungan dengan orang lain melalui pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka.

Meskipun terkadang pengalaman masa kecil bisa dibahas, tujuan utamanya adalah untuk memahami bagaimana perasaan dan pengalaman di masa lalu mempengaruhi kehidupan saat ini.

Dilansir dari Psych Central, terapi Gestalt biasanya menggunakan teknik-teknik khusus, seperti:

  • Bermain peran.
  • Teknik "kursi panas", dimana penderita NPD diundang untuk merasakan kembali situasi sulit.
  • Teknik "kursi kosong", untuk mengeksplorasi konflik dalam kepribadian.
  • Bertanya tentang perasaan dan pikiran.
  • Mengulang atau melebih-lebihkan gerakan tubuh tertentu.
  • Menggunakan imajinasi untuk menggambarkan situasi.
Latihan-latihan ini membantu menggali perasaan yang tersembunyi dan memahami bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi reaksi emosional, fisik, dan perilaku seseorang.

Dengan belajar memahami "bagaimana" dan "mengapa" dibalik tindakan, orang dengan gangguan NPD bisa menjadi lebih sadar akan dirinya sendiri.

Kesadaran ini merupakan langkah pertama yang penting untuk menerima perasaan dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.

2. Schema Therapy

Header diajeng Konsultasi Psikologi Daring
Header diajeng Konsultasi Psikologi Daring. tirto.id/Quita

Pengobatan NPD menggunakan Schema Therapy adalah dengan menggabungkan elemen-elemen dari beberapa pendekatan pengobatan lainnya, diantaranya:

  • Terapi berfokus pada emosi
  • Terapi perilaku kognitif
  • Psikoanalisis
  • Terapi Psikodinamik
  • Teori Keterikatan
Schema Therapy membantu untuk mengidentifikasi dan memahami pola perilaku yang berkembang sejak masa kanak-kanak ketika kebutuhan emosional tidak terpenuhi.

Pola-pola ini, yang disebut "skema", dapat bertahan sepanjang hidup dan berkontribusi pada kondisi saat ini, sehingga memicu seseorang untuk berperilaku tertentu, seperti angkuh, merasa berhak, dan superioritas yang sering kali menjadi ciri gangguan kepribadian narsistik.

Dilansir dari Psych Central, penderita NPD dapat belajar untuk mengatasi dan menyembuhkan "skema" atau pola perilaku tersebut dengan bantuan terapis dengan cara:

  • Membantu penderita NPD mengenali skema negatif yang terbentuk sejak masa kecil, seperti perasaan rendah diri atau superioritas.
  • Menggali bagaimana skema tersebut mempengaruhi pola pikir, perasaan, dan perilaku.
  • Belajar untuk mengubah pola pikir dan reaksi yang merugikan dengan membangun skema yang lebih sehat.
  • Berlatih berkomunikasi dan menambah keterampilan lain yang mendukung perkembangan positif.
Manfaat pengobatan NPD dengan Schema Therapy dapat membantu mengubah pola pikir yang merusak dan meningkatkan pandangan terhadap diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, terapi ini juga dapat mengurangi kecenderungan narsistik yang berlebihan dan memperbaiki hubungan interpersonal.

3. Transference-focused Psychotherapy (TFP)

Ilustrasi Tes Kepribadian
Ilustrasi Tes Kepribadian. foto/istockphoto

Pengobatan NPD menggunakan Transference-focused Psychotherapy (FTP) bertujuan untuk membantu individu memahami dan mengatasi pola hubungan yang tidak sehat melalui pemahaman perasaan dan reaksi terhadap terapis.

TFP memanfaatkan perasaan yang muncul terhadap terapis yang mencerminkan perasaan terhadap orang lain, untuk menggali dan memperbaiki pola-pola hubungan yang merugikan.

Terapis membantu penderita NPD untuk mentransfer wawasan yang didapatkan selama terapi ke hubungan mereka di luar sesi.

Dengan melakukan terapi ini, penderita NPD diharapkan dapat menyadari bagaimana perasaan terhadap orang lain dapat mempengaruhi interaksi sosial.

Selain itu, terapi ini juga dapat meningkatkan kemampuan untuk membangun hubungan yang lebih sehat.

4. Mentalization-based therapy (MBT)

Ilustrasi Psikolog Psikiater
Ilustrasi Psikolog Psikiater. tirto.id/Lugas

Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penderita NPD dalam memahami perasaan dan pikiran mereka sendiri serta orang lain.

Hal ini sangat penting lantaran orang dengan gangguan kepribadian narsistik seringkali kesulitan untuk memahami perasaan orang lain dan sering terjebak dalam perspektif diri mereka sendiri.

Terapis akan membantu penderita NPD untuk mengembangkan wawasan tentang bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Terapi ini juga mendorong penderita NPD untuk merefleksikan perasaan mereka dalam berbagai situasi sosial untuk memperbaiki reaksi emosional.

Manfaat terapi MBT dapat meningkatkan empati dan pemahaman terhadap orang lain, memperbaiki keterampilan sosial, mengurangi ketegangan dalam hubungan serta meningkatkan kemampuan untuk merespon secara emosional.

5. Dialectical Behavior Therapy (DBT)

Ilustrasi meditasi
Ilustrasi meditasi. FOTO/iStockphoto

Dialectical Behavior Therapy (DBT) merupakan salah satu pengobatan NPD dalam bentuk terapi kognitif-perilaku yang fokus pada keterampilan mindfulness, regulasi emosi, dan toleransi terhadap ketidaknyamanan.

Penderita NPD akan diajarkan untuk mengidentifikasi dan mengatur emosi, menoleransi pengalaman yang tidak nyaman atau menyakitkan, dan meningkatkan keterampilan mindfulness untuk mengelola emosi yang tidak diinginkan.

DBT biasanya akan dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok akan diberikan kesempatan untuk melatih keterampilan komunikasi dan keterampilan interpersonal lainnya. Sesi ini dapat membantu penderita NPD membangun empati terhadap orang lain.

6. Metacognitive Interpersonal Therapy (MIT)

ilustrasi psikolog
Ilustrasi. Seorang pemuda berwajah sedih sedang berbicara bersama psikologi. Peter Pan Syndrome adalah kondisi seorang laki-laki dewasa yang berprilaku kekanak-kanakan. Foto/iStock

Pengobatan NPD dengan Metacognitive Interpersonal Therapy (MIT) berfokus membantu penderita NPD untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami dan merefleksikan pikiran mereka sendiri dan orang lain.

Terapi ini berusaha memperbaiki kesadaran diri dan cara individu berinteraksi dengan orang lain, sehingga mereka dapat lebih mudah berempati dan memperbaiki dinamika sosial yang sulit.

Dilansir dari Psych Central, pendekatan terapi MIT dilakukan dalam dua fase terpisah, yaitu:

Fase Pertama (Stage Setting), meliputi:

  • Mengeksplorasi pengalaman dan kenangan masa lalu secara rinci.
  • Belajar mengidentifikasi emosi dan memahami apa yang memicunya.
  • Mengeksplorasi skema.
  • Mengenali pola hubungan yang bermasalah dan tidak membantu.
  • Mengenali dan menantang kecenderungan perfeksionis serta sifat-sifat lain yang berkontribusi pada gangguan emosional.
Fase Kedua (Change Promoting), meliputi:

  • Belajar mengidentifikasi perbedaan antara kenyataan dan konsep diri internal.
  • Mengenali orang dan situasi sebagai hal yang kompleks dan bernuansa, bukan hanya baik atau buruk.
  • Memperkuat keterampilan interpersonal, seperti kejujuran dan mendengarkan dengan empati.
  • Memperluas kesadaran akan kebutuhan dan perasaan orang lain.

7. Supportive Psychotherapy

Ilustrasi Kesehatan Mental
Ilustrasi Kesehatan Mental. foto/Istockphoto

Pengobatan NPD dengan Supportive Psychotherapy bertujuan untuk memberikan dukungan yang menguatkan dan mendengarkan penderita NPD tanpa menghakimi.

Penderita NPD akan diajarkan cara untuk menghadapi stres dan tantangan hidup dengan cara yang lebih sehat. Terapi ini menciptakan lingkungan yang aman bagi penderita NPD untuk berbicara dan berbagi perasaan mereka.

Dilansir dari Psych Central, pendekatan pengobatan NPD ini dapat membantu meredakan gejala dan ketegangan tanpa harus langsung mengatasi narsistik.

Terapis akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Mengajarkan keterampilan untuk mengelola emosi yang tidak diinginkan.
  • Memberikan pengobatan untuk gejala yang muncul bersamaan, seperti kecemasan dan depresi.
  • Membantu mengeksplorasi dan menyelesaikan tantangan dalam hubungan interpersonal.
  • Mengajarkan teknik-teknik untuk mengubah pikiran yang tidak menyenangkan.
  • Membantu mengidentifikasi manfaat dari upaya untuk berubah.
Dalam beberapa kasus, terapis mungkin akan melibatkan orang-orang terdekat dari penderita NPD dalam sesi terapi.

Apakah NPD Bisa Sembuh dengan Minum Obat Medis?

diajeng Kepribadian Narsistik

Ilustrasi Kepribadian Narsistik. (FOTO/iStockphoto)

Tidak ada obat yang langsung mengatasi sifat narsistik, meskipun orang dengan gangguan kepribadian narsistik sering kali merasa obat-obatan membantu untuk gejala terkait.

Seperti yang dilansir dari Mayo Clinic, tidak ada obat khusus untuk mengobati NPD. Namun, jika penderita NPD juga mengalami kondisi kesehatan mental lain seperti depresi atau kecemasan, obat antidepresan atau anti-kecemasan mungkin diresepkan sebagai bagian dari rencana perawatan dan pengobatan NPD yang komprehensif.

Jika penderita NPD merasa sangat cemas atau mengalami gejala depresi atau paranoia, mereka mungkin kesulitan untuk tetap menjalani terapi untuk pengobatan NPD, untuk itu obat antidepresan atau obat anti-kecemasan dapat membantu meredakan gejala ini.

Perlu diketahui, obat dapat membantu meredakan gejala, tetapi tidak mengatasi penyebab mendasar. Bahkan beberapa obat mungkin akan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Untuk itu, penderita NPD perlu melakukan konsultasi dengan tim medis untuk resep obat-obatan ini.

Mendampingi orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang penuh tantangan. Saat mereka mencari bantuan profesional, memberi dukungan dan pengakuan terhadap usaha mereka bisa sangat berarti.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - GWS
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Yulaika Ramadhani