Menuju konten utama

Mengenal Narcissistic Personality Disorder, Apa Ciri-Cirinya?

Seseorang yang terlalu percaya diri sehingga merasa lebih penting disbanding lainnya mungkin mengidap NPD. Apa arti NPD?

Mengenal Narcissistic Personality Disorder, Apa Ciri-Cirinya?
Ilustrasi narcissistic personality disorder. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Seseorang yang cenderung egois, sombong, dan merasa paling superior dibanding orang lain, dalam taraf akut, berkemungkinan mengidap NPD. Namun, diagnosis tersebut mesti dikonfirmasi oleh dokter atau ahli psikologi. Lalu, apa arti NPD?

NDP adalah singkatan dari Narcissistic Personality Disorder. Merujuk definisi yang dijelaskan Health Direct Australia, Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang percaya bahwa dirinya lebih baik dibanding orang lain.

Pengidap NPD merasa bahwa dirinya lebih penting dibanding orang lain dan lebih istimewa. Mereka haus akan perhatian dan pujian dari orang di sekitarnya, serta ingin selalu dikagumi dan diperlakukan khusus.

Dalam taraf rendah, semua orang mungkin punya sisi narsistik. Namun, seorang penderita NPD akan sulit bersosialisasi. Mereka kerap kesulitan dalam pekerjaan, sekolah, kehidupan rumah tangga, dan lingkungan sosial. Uniknya, menukil Time Magazine, dalam artikel bertajuk "Why Men are More Narcissistic Than Women", pengidap NPD lebih banyak pria ketimbang wanita.

Penyebab Gangguan Kepribadian NPD

Masalah mental yang kerap disebut dengan istilah NPD disorder tersebut dapat berdampak negatif, apalagi jika dibiarkan. Lalu, bagaimana cara mengatasi NPD? Terapi gangguan NPD tidak lepas dari pengetahuan soal penyebabnya. Berikut beberapa penyebab NPD.

  1. Genetika atau riwayat keluarga.
  2. Trauma masa kecil misalnya pelecehan fisik, verbal atau seksual.
  3. Awal hubungan tidak baik dengan keluarga, teman atau orang tua.
  4. Hipersensitif atau terlalu sensitif pada cahaya, suara, dan tekstur.
  5. Temperamen dan kepribadian.

Ciri-Ciri Penderita NPD

Diagnosis terkait gangguan narsistik ini salah satunya didasarkan pada gejala NPD yang muncul. Situs web resmi Cleveland Clinic melansir beberapa ciri-ciri NPD yang bisa dijadikan dasar, sebelum pergi ke psikolog atau dokter.

  1. Terlalu egois dan mementingkan dirinya secara berlebihan.
  2. Merasa superior dan hanya mau bergaul dengan orang-orang yang memiliki status tinggi atau kalangan yang dianggap setara dengannya.
  3. Pikirannya hanya tentang menjadi lebih sukses, lebih pintar, kuat serta paling dicintai dan paling menarik dibanding orang lain.
  4. Kebutuhan untuk dikagumi orang lain sangat besar.
  5. Merasa paling berhak.
  6. Tidak memahami dan mempertimbangkan perasaan serta kebutuhan orang lain.
  7. Tega mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan.
  8. Sombong.
  9. Bertekad untuk memiliki apapun yang terbaik atau lebih baik dari saingannya, misalnya ponsel atau laptop terbaru.
  10. Memiliki fantasi tentang ketampanan, kekayaan, kesuksesan, kekuasaan dan pasangan sempurna.
  11. Sulit menerima kritik, mudah stres, susah beradaptasi dengan perubahan dan takut gagal.

Bagaimana Cara Mengatasi NPD?

Penderita NPD harus melalui serangkaian terapi jangka panjang untuk mengatasi masalah gangguan kepribadian yang dialaminya. Menemui psikiater untuk menjalani konseling adalah langkah awal yang perlu dilakukan.

A. Konseling

Konseling akan membantu membuka wawasan penderita NPD tentang masalah yang mereka alami. Dengan konseling, penderita NPD bisa mempelajari cara untuk:

  • mengembangkan harga diri yang sehat;
  • bersosialisasi secara positif dan bermanfaat dengan orang lain;
  • mengembangkan ekspektasi yang realistis terhadap kehidupan dan kepada orang lain.

B. Terapi

Cara mengatasi NPD bisa dilakukan dengan menjalani beberapa terapi. Mengutip dari Health Direct, berikut beberapa jenis terapi yang dapat Anda jalani.

1. Terapi psikodinamika

Terapi ini membantu seseorang memahami perilaku, suasana hati, dan pikiran-pikiran yang mengganggu.

2. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Terapi ini membantu orang mengidentifikasi pola perilaku negatif yang tidak bermanfaat dan menggantinya dengan pola perilaku yang lebih produktif dan positif.

3. Terapi hubungan atau terapi pasangan

Terapi ini dapat membantu Anda dan pasangan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pola-pola negatif dalam hubungan, dan membantu Anda mengatasinya.

C. Konsumsi obat

Sejatinya, tidak ada cara mengatasi NPD berupa konsumsi obat. Namun, menukil penjelasan Mayo Clinic, jika ada gejala depresi, kecemasan, dan sebagainya, Anda bisa mengonsumsi beberapa obat. Berikut beberapa obat yang mungkin direkomendasikan dokter atau psikiater.

1. Antidepresan

Fungsi obat antidepresan adalah untuk mengatasi depresi yang dialami oleh penderita NPD. Jenis antidepresan ringan yang umum adalah inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dengan sedikit efek samping.

2. Penstabil suasana hati/memperbaiki mood

Bad mood adalah hal yang sering dialami oleh penderita NPD. Untuk memperbaiki suasana hati kembali tenang, psikiater mungkin memberikan obat untuk memperbaiki mood seperti lithium.

3. Obat antipsikotik

Obat antipsikotik berfungsi untuk meredakan gejala depresi dan kecemasan. Umumnya yang dapat digunakan Aripiprazole dan Risperidone.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - GWS
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Fadli Nasrudin