tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan serta pelaku transportasi laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk meningkatkan kewaspadaan. Diprakirakan, potensi cuaca ekstrem berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran seiring dengan masuknya musim hujan di wilayah tersebut.
Slamet Supriyadi selaku Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir Pangkalpinang mengatakan, saat ini kondisi atmosfer mulai menunjukkan peningkatan curah hujan disertai angin kencang. Selain itu, tercatat peningkatan gelombang tinggi di beberapa perairan sekitar Bangka Belitung.
“Nelayan maupun pelaku transportasi laut diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca terkini melalui laman resmi bmkg.go.id, aplikasi Info BMKG, atau media sosial Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir Pangkalpinang,” sebut Slamet di Pangkalpinang, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, penting untuk memperhatikan informasi prakiraan cuaca dan tinggi gelombang yang akan terjadi sebelum melaut atau berlayar. Cuaca ekstrem diprakirakan akan berlangsung lima hari ke depan.
“Jika diprediksi terjadi gelombang tinggi, sebaiknya aktivitas penangkapan ikan atau pelayaran ditunda sementara demi keselamatan,” ujarnya.
Slamet menambahkan, kondisi cuaca ekstrem pada musim hujan berpotensi mempengaruhi jadwal pelayaran antarpulau. Dalam situasi tertentu, kapal penyeberangan dapat menunda atau bahkan membatalkan perjalanan hingga kondisi cuaca kembali membaik.
“Keputusan tersebut merupakan langkah antisipatif untuk menghindari risiko kecelakaan laut akibat gelombang tinggi atau angin kencang,” katanya.
Selain berdampak pada pelayaran, cuaca ekstrem juga dapat memengaruhi hasil tangkapan nelayan. Angin kencang dan ombak besar sering kali mempersulit aktivitas penangkapan ikan dan meningkatkan biaya operasional karena nelayan harus menunggu kondisi laut aman.
“Musim hujan memang menjadi tantangan bagi para nelayan. Karena itu, kami mengingatkan agar keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” tegas Slamet.
BMKG juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Perhubungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk memperkuat sistem peringatan dini di wilayah perairan Bangka Belitung.
“Dengan kesiapsiagaan dan pemantauan rutin, diharapkan aktivitas pelayaran dan perikanan tetap berjalan aman meski dalam kondisi cuaca yang tidak menentu,” pungkasnya.
Masuk tirto.id


































