tirto.id - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa perusahaan dari Rusia dan Cina ingin menjadi investor dan tertarik untuk mengelola minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
"Ya ada banyaklah perusahaan migas dari beberapa negara seperti Cina, Malaysia, Rusia, dan negara lainnya yang sudah mengajukan diri untuk bisa mengelolanya," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, di Komplek DPR, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Lebih lanjut Puja menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut telah mengajukan diri untuk turut mengembangkan delapan blok terminasi. Sementara pemerintah, kata dia, lebih memprioritaskan Pertamina untuk dapat mengelola delapan blok-blok itu.
"Bagus jika banyak peminat terhadap blok migas kita, namun kami sedang upayakan menugaskan Pertamina," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan bahwa lelang blok-blok minyak dan gas bumi yang ditawarkan pemerintah Indonesia itu tidak menjual, sehingga menyebabkan sepi peminat.
Jonan juga menganalogikan model lelang blok migas selama ini sama seperti pengumuman penerimaan mahasiswa baru di universitas. "Selama ini model tendernya menurut saya seperti pengumuman universitas. Misal, Dibuka jurusan tata boga, jadi semua daftar," katanya.
Menurut Jonan model lelang blok migas seharusnya tidak seperti itu. Pemerintah Indonesia, kata dia harus mengundang investor potensial dan memberikan penjelasan yang baik agar mereka tertarik masuk ke blok tersebut.
"Terus dijelaskan yang lebih baik gitu. Kita ini kurang bisa jualan menurut saya. Mungkin barangnya bagus tapi kurang bisa jualan," katanya dikutip dari Antara.
Untuk diketahui, dalam catatan Kementerian ESDM sejak 2014 lelang blok migas di Indonesia sepi peminat. Dari 21 blok migas yang dilelang pada 2014, hanya ada 11 blok yang laku. Tahun berikutnya, dari delapan blok yang dilelang tidak ada satu pun yang laku.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto