Menuju konten utama

Nasdem: Kalau Anies Mau Maju Pilgub DKI, Kita Kasih Karpet Biru

Nasdem memberi kesempatan kepada nama-nama besar untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta.

Nasdem: Kalau Anies Mau Maju Pilgub DKI, Kita Kasih Karpet Biru
Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumilena, saat memberi keterangan di Jakarta, Selasa (5/12/2023). ANTARA/Khaerul Izan/aa.

tirto.id - Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, mengungkapkan partainya membuka pintu kans pencalonan gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024. Willy menegaskan, pihaknya memberi kesempatan kepada nama-nama besar untuk diusung oleh Nasdem di Pilgub DKI Jakarta.

Di antara nama tersebut ada Ahmad Sahroni dari Nasdem, Ida Fauziyah dari PKB hingga Sohibul Iman dari PKS. Hingga Anies Baswedan yang saat ini masih tercatat sebagai calon presiden 2024.

"Nasdem partai terbuka, jangankan hanya dengan nama-nama itu, kalau Mas Anies mau maju juga kita kasih karpet biru," kata Willy saat dihubungi Tirto, Rabu (17/4/2024).

Willy menyampaikan bahwa soal Anies untuk diusung menjadi calon gubernur DKI jakarta sudah menjadi pembahasan di internal partainya. Namun, dia memastikan bahwa penetapan calon gubernur tersebut bisa dilakukan apabila Anies menghendaki tawaran dari Nasdem tersebut.

"Itu tergantung Mas Anies saja," kata dia.

Dirinya menyampaikan bahwa Nasdem juga akan membuka koalisi dengan partai manapun selama Pilkada DKI Jakarta maupun provinsi dan kabupaten/kota lainnya. Koalisi itu tak harus serupa dengan Pilpres, karena menurutnya geopolitik lokal dan nasional memiliki perbedaan karakter yang signifikan.

"Itu berbeda, itu dinamikanya setelah pilpres dan itu menjadi satu realitas semuanya," kata dia.

Koalisi di Pilkada bergantung pada sosok calon gubernur yang diusung. Terutama mengenai kapabilitasnya dalam mengerek suara dan merangkul pengurus partai di tingkat daerah. Baginya, DPP partai hanya menjadi pihak yang memberikan fasilitas dalam proses Pilkada dan bukan menjadi penentu utama.

"Untuk koalisi kita dinamis saja, Pilkada di Indonesia ini tidak ada yang sama dengan koalisi di Pilpres. Itu tergantung dengan magnet si kandidat itu sendiri, sejauh mana si kandidat melakukan komunikasi kepada partai-partai. Jadi itu jauh lebih kepada, dinamika lokal, dan DPP hanya menjadi fasilitator, dan sejauh ini dalam kontestasi Pilkada magnet utamanya masih si kandidat," kata Willy.

Meski demikian, Willy menerangkan bahwa tiga partai di Koalisi Perubahan yaitu Nasdem, PKB dan PKS masih rutin bertemu. Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan di antara ketiga partai adalah mengenai Pilkada.

"Kalau kumpul terus kita, namanya silaturahmi banyaklah obrolan kita, dari politik lokal, nasional sampai serangan Iran ke Israel. Kalau ketemu lagi mungkin nanti akan ada halalbihalal begitulah," kata Willy.

Sementara itu, Anies Baswedan hingga saat ini masih berfokus pada proses persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) daripada memikirkan peluang maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Kita sekarang lagi menunggu MK jadi kita semua fokusnya disitu. Tuntaskan proses ini sampai akhir," kata Anies di kediaman pribadinya, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Anies juga membantah bahwa telah ada komunikasi soal proses pengusungan dirinya untuk maju di Pilkada. Meskipun beberapa waktu lalu, Anies sempat bertemu dengan sejumlah ketua umum partai dalam kurun waktu lebaran.

"Nggak (membahas Pilkada). Lebaran saja, sama keluarga juga lebaran," kata Anies.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang