tirto.id - Hingga H-3 Lebaran atau Selasa (12/6/2018), jumlah kasus kecelakaan yang terjadi dalam Operasi Ketupat 2018 sebanyak 771 kasus. Angka tersebut turun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
"Hingga H-3 jumlah kecelakaan lalu lintas 771 kejadian, turun 19 persen dibandingkan dengan Operasi Ramadniya tahun sebelumnya yang mencapai 1.127 kejadian," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Mohammad Iqbal, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/6/2018).
Secara keseluruhan, menurutnya lagi, terjadi penurunan dampak kecelakaan dalam Operasi Ketupat 2018 hingga H-3 dibanding dengan Operasi Ramadniya 2017, yakni jumlah korban meninggal 163 orang atau turun 41 persen.
Menurut dia, kecelakaan lalu lintas didominasi karena faktor kelelahan pengemudi.
Ia menambahkan bahwa pada H-3 terjadi peningkatan arus mudik yang menuju ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebesar 276 persen. "Hal ini karena bersamaan dengan hari libur karyawan swasta," katanya lagi.
Ia merinci, pada H-3, arus kendaraan yang melewati Gerbang Tol Merak sebanyak 25.702 kendaraan atau naik 341 persen dibandingkan hari biasa, yang melewati GT Ciawi sebanyak 22.199 kendaraan atau naik 8 persen, yang melewati GT Cileunyi 28.554 kendaraan atau naik 79 persen, yang lewat GT Cikarang Utama 67.096 kendaraan atau naik 675 persen.
Operasi Ketupat 2018 berlangsung selama 18 hari sejak 7 Juni sampai dengan 24 Juni 2018. Sebanyak 177 ribu personel gabungan TNI-Polri, Satpol PP, pemadam kebakaran dan jajaran dari instansi terkait yang disiagakan dalam operasi tersebut.
Polri pun menyiapkan sebanyak 3.097 pos pengamanan di seluruh Indonesia selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2018.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo