tirto.id - Neymar dipastikan akan meninggalkan Barcelona untuk Paris Saint-Germain (PSG) dengan nilai transfer yang diklaim termahal sedunia, yakni sebesar 222 juta euro atau sekitar Rp3,4 triliun mengacu pada klausul buy-out dari kontrak yang telah diteken pada 1 Juli silam.
Namun, Jose Mourinho justru menegaskan nilai transfer Neymar ke PSG yang bakal menciptakan rekor itu sebenarnya "tidak mahal," sebaliknya konsekuensi dari fee sang pemainlah yang membuatnya mahal.
Sebagai informasi, nilai transfer Neymar itu dua kali lipat dari uang yang dibelanjakan Manchester United guna mendapatkan Paul Pogba 12 bulan lalu.
"Ketika kami membayar banyak untuk Paul, saya bilang dia tidaklah malah. Mahal adalah ketika orang masuk ke level tertentu dengan kualitas tertentu, saya kira Neymar akan mengalami yang sama, saya tak menganggap dia mahal," kata Mourinho seperti dikutip dari Antara.
"Saya kira dia menjadi mahal karena Anda punya pemain-pemain seharga 100 juta euro, 80 juta euro dan 60 juta euro, dan saya kira itulah masalahnya karena Neymar adalah salah satu dari pemain terbaik di dunia."
"Secara komersial dia sangat kuat dan PSG sudah mempertimbangkan hal itu, jadi saya tak menganggap masalahnya di Neymar, melainkan di konsekuensinya," sambung dia dalam laman ESPN.
Baca juga:
Mourinho sendiri sudah mengeluarkan 150 juta euro selama musim ini untuk mendatangkan Victor Lindelof, Romelu Lukaku dan Nemanja Matic ke Old Trafford.
Namun, dia mengaku masih membutuhkan satu pemain lagi dan gelandang Inter Milan Ivan Perisic yang dia incar.
Sebagai informasi, dalam sepekan mendatang Neymar bakal menyelesaikan transfernya ke PSG. Di PSG, bintang Timnas Brazil berusia 25 tahun itu akan menerima gaji 30 juta euro per tahun. Sementara itu, agen Neymar alias ayahnya sendiri bakal menerima jatah 40 juta euro.
Selanjutnya, untuk membalas klaim bonus perpanjangan kontrak, Barcelona sekali lagi menjelaskan bahwa jumlahnya tetap disimpan sampai proses transfer selesai. Untuk sementara ini, Neymar tetap di bawah kontrak di FC Barcelona namun diizinkan untuk tidak ikut serta dalam sesi latihan.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari