tirto.id -
MMS Group Indonesia (MMSGI) menggelar buka puasa bersama media di Restoran Seribu Rasa. Dalam kesempatan tersebut, MMSGI memperkenalkan jajaran dan pilar bisnisnya.
Jajaran yang hadir dalam acara buka puasa bersama tersebut adalah Sendy Greti, CEO MMS Group Indonesia; Margareta, CEO MMS Resources; Andreas Chandra Biantoro, CEO MMS Land, dan Adhi Mustopo dari MMS Solution.
"Kami berharap pertemuan ini akan menandai babak baru dalam sinergi dan kolaborasi berkelanjutan," ucap Sendy sebelum bersantap buka puasa.
Dalam kesempatan tersebut, Sendy menjelaskan sejarah singkat MMSGI dan prinsip MMSGI dalam mengelola aset energi dan properti secara berkelanjutan.
"Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2005 dan fokus pada tiga pilar bisnis utama yakni MMS Resources, MMS Land, dan MMS Solution. MMSGI telah berkembang menjadi perusahaan yang memiliki pertumbuhan positif dengan jaringan operasional yang merambah berbagai spektrum bisnis dan geografis," jelas Sendy.
Sendy menambahkan, bahwa hal yang membedakan MMMSGI dengan yang lainnya adalah komitmen dan kepatuhan MMSGI terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Ketiga aspek tersebut juga meneguhkan eksistensi MMSGI di bidang energi berkelanjutan.
Seiring berjalan waktu, MMSGI melakukan diversifikasi bisnis dengan menambahkan sektor properti dan bisnis-bisnis berkelanjutan seperti pembangkit listrik tenaga surya, pertanian berteknologi tinggi dan smelter nikel.
"Kami bergerak di bagian aset-aset tambang di Kutai Kartanegara dan Kutai Barat. Kami mengatur dan menjalankan pertambangan yang berkomitmen pada good mining practice," tutur Margaretha. Berkat komitmennya dalam menerapkan good mining practice, MMSGI meraih sejumlah penghargaan seperti Top CSR Award hingga PPKM Award.
Selain itu, MMS Resources juga menunjukkan komitmennya dalam produksi batu bara dengan capaian Domestic Marketing Obligation (DMO) mencapai 25 persen.
"Pencapaian DMO kami di atas 25% sehingga kami bisa mendukung negara. Tidak hanya itu, kami juga memaksimalkan diri untuk memperluas pasar ekspor di 12 negara," urai Retha.
Selanjutnya, CEO MMS Land, Candra Biantoro menguraikan pilar bisnis MMSGI yang bergerak di bidang hospitality dan properti. Dirinya menyampaikan, fokus bisnis MMS Land di bidang hospitality adalah pengembangan hotel di kawasan Bali dan Labuan Bajo.
“Di Bali kami punya Hotel Pullman sedangkan di Labuan Bajo kami mengembangkan hotel Crowne Plaza,” tutur Candra.
Menurut Candra, fokus hospitality di dua titik lokasi tersebut sejalan dengan program pemerintah dalam memajukan pariwisata Bali dan mendukung industri pariwisata Labuan Bajo.
Selain itu, MMS Land juga mengembangkan real estate di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di wilayah Kutai Kartanegara, MMS Land memiliki dua portofolio di bidang perumahan yakni Perumahan Bukit Antara Jonggon dan kota Harapan Sukses yang berlokasi di Tanjung Laong.
Di bidang properti, MMS Land mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan cara mengembangkan real estate di IKN.
Selain itu, MMS Land juga menjalankan dua gedung perkantoran yakni Gedung Commodity Square yang terletak di Jalan Gatot Subroto dan Data Center yang terletak di area Kuningan Jakarta.
Untuk pilar bisnis terbaru MMSGI, MMS Solution, Adhi Mustopo selaku CEO MMS Solution menjelaskan tentang bisnis yang dia kelola.
MMS Solution adalah pilar bisnis MMSGI dalam membawa perusahaan ke arah bisnis yang berkelanjutan. Wujud dari bisnis berkelanjutan yang dijalankan oleh MMS Solution adalah proyek terkait pembangkit listrik tenaga surya, perkebunan jagung berteknologi tinggi yang terintegrasi dengan peternakan sapi serta smelter nikel.
Proyek terkait pembangkit listrik tenaga surya yang dijalankan MMS Solution bertujuan untuk menjaga pross hilirisasi menjadi lebih hijau. Saat ini, MMS Solution telah mendirikan panel solar 2MW. Selanjutnya, MMS Solution akan mengembangkan hingga 100 MW pembangkit listrik tenaga surya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
“Kami akan menyambungkan solar panel ke smelter yang saat ini dalam tahap pembangunan,” tutur Adhi.
Proyek berkelanjutan lain yang dijalankan oleh MMS Solution adalah ladang jagung dengan teknologi precision farming. Pengelolaan ladang jagung dengan teknologi ini ditargetkan akan menjadi pelopor precision farming di Indonesia an dapat menumbuhkan inovasi di sektor pertanian.
Berikutnya, adalah pembangunan smelter nikel ramah lingkungan. Smelter nikel ini dibangun di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tujuan dari pembangunan smelter nikel ramah lingkungan tersebut agar sejalan dengan hilirisasi nikel ore,”
MMS Solution mendirikan smelter di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ke depannya, pembangunan smelter tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari warga setempat.
"Harapannya kami bisa employing 600 sampai 800 orang," ujar Adhi. []
Baca juga artikel terkait PROPERTI atau tulisan lainnya dari Tim Media Service
tirto.id - Bisnis
Penulis: Tim Media Service
Editor: Tim Media Service
Editor: Tim Media Service