Menuju konten utama

Militer AS Pesimis Akan Kekuatannya

Militer AS Pesimis Akan Kekuatannya

tirto.id -

Para pejabat tinggi militer Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa kemampuan perang mereka saat ini dinilai masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara adidaya lainnya seperti Rusia dan Cina karena adanya kesenjangan yang cukup besar dalam sumber daya militer dan pelatihan tempur.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS Jenderal Mark Milley dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Angkatan Bersenjata Kongres yang membahas permintaan anggaran militer untuk tahun fiskal 2017, seperti dikutip oleh kantor berita Antara dari Reuters, pada hari Kamis, (17/3/2016).

"Angkatan Darat tidak pada level mampu mengeksekusi operasi dengan memuaskan, dalam soal waktu, biaya, korban atau tujuan militer," kata Milley.

Ia mengatakan lebih lanjut bahwa jika Angkatan Darat AS terlibat perang besar melawan China, Rusia, Iran dan Korea Utara, maka kesiapan pasukan AS akan menjadi pertanyaan.

Menteri Angkatan Udara Deborah James mempertegas pernyataan Milley tersebut dengan mengatakan bahwa setengah dari kekuatan tempur Angkatan Udara AS juga tidak cukup siap untuk berperang melawan negara seperti Rusia.

Angkatan Udara AS kini kekurangan 500 pilot tempur. Pada 2022, kekurangan ini diprediksi dapat bertambah hingga 800 pilot.

Angkatan Darat AS pada tahun fiskal ini meminta anggaran USD 148 miliar, naik dari USD 146,9 miliar pada tahun anggaran 2016.  Namun demikian, jumlah personel tentara pada tahun anggaran 2017 berkurang sampai menjadi 460.000 tentara aktif dari yang ada saat ini sejumlah 475.000 tentara.

Sebagai informasi, belanja militer AS meningkat tajam sejak adanya serangan teroris pada 11 September 2001, yang menyebabkan AS disebut-sebut sebagai negara yang memiliki anggaran militer terbesar di dunia.

Sebelumnya, keprihatinan terhadap kesiapan perang menghadapi negara-negara seperti Rusia ini sudah disuarakan oleh Marsekal Panglima North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Komando Eropa Philip Breedlove ketika dia menyebut Rusia berpotensi sebagai "ancaman nyata jangka panjang untuk AS."

Baca juga artikel terkait AMERIKA SERIKAT atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara