Menuju konten utama

Mesir Serang Kamp Libya Basis Pelaku Teror Warga Koptik

Mesir mengerahkan pesawat tempurnya untuk menggempur kamp-kamp Libya yang diduga menjadi basis militan pelaku serangan terhadap warga Kristen Koptik di Mesir yang menewaskan 26 orang.

Mesir Serang Kamp Libya Basis Pelaku Teror Warga Koptik
Abdel-Fattah al-Sisi Presiden Mesir. Foto/MOHAMED EL-SHAHED/AFP/Getty Images.

tirto.id - Pesawat tempur-pesawat tempur angkatan udara Mesir, Jumat waktu setempat, menggempur kamp-kamp di Libya yang diyakini Mesir sebagai basis para militan yang dianggap bertanggung jawab atas serangan maut ke warga Kristen Mesir pada hari yang sama, dikatakan sumber-sumber militer Mesir.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah memerintahkan serangan terhadap apa yang disebutnya kamp-kamp teroris. Dalam televisi, Sisi menyatakan bahwa negara yang mensponsori terorisme harus dihukum.

Enam serangan udara menimpa daerah dekat Derna di Libya timur beberapa jam setelah orang-orang bertopeng menyerang warga Kristen Koptik yang sedang menuju sebuah biara di Mesir tengah sehingga menewaskan 26 orang termasuk anak-anak dan 25 orang terluka.

Militer Mesir mengatakan operasi itu dilancarkan karena didasari keyakinan bahwa kamp-kamp itu menghasilkan orang-orang bersenjata yang berada di balik serangan kepada warga Kristen Koptik di Minya, selatan Mesir, Jumat (26/5/2017) pagi waktu setempat.

"Insiden teroris yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Kita sedang menyasar kamp-kamp di mana para teroris dilatih," kata Sisi.

Dia menyatakan Mesir tidak akan ragu untuk melancarkan serangan lebih banyak lagi ke kamp-kamp yang melatih orang untuk menyerang Mesir, tak peduli kamp itu ada di dalam atau di luar Mesir.

Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan ke warga Kristen Koptik yang terjadi menjelang Ramadan itu. Kejadian itu terjadi setelah serangan teror bom ke gereja-gereja Kristen Koptik oleh ISIS.

Belum lama tahun ini ISIS menganjurkan pada pendukungnya untuk menyerang warga Kristen Koptik di Mesir, demikian dikutip dari The Guardian.

Insiden penembakan terhadap warga minoritas, Kristen Koptik, telah menewaskan 26 orang termasuk anak-anak dan 25 korban luka-luka di selatan Kairo, Mesir.

Media lokal melaporkan saksi mengatakan bahwa antara delapan dan 10 orang bersenjata, mengenakan seragam militer, melakukan serangan tersebut. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan para penyerang, memakai kendaraan 4WD, melancarkan tembakan tanpa pandang bulu ke sebuah mobil, bus dan sebuah truk di distrik al-Idwah di luar Minya, sekitar 135 mil (220km) selatan Kairo.

Aktivis yang peduli pada warga Kristen Koptik di Mesir mengatakan bahwa konvoi tersebut diserang di jalan padang pasir yang tak beraspal dalam perjalanan menuju biara Santo Samuel, yang terletak di dekat Maghagha. Kendaraan itu membawa jemaat dan pekerja ke tempat suci.

"Para teroris masuk ke dalam bus dan mulai menembak," kata Uskup Makarios, pejabat gereja Koptik tertinggi di Minya. "Luka-luka korban tepat langsung mengenai kepala, tubuh dan leher." Gambar-gambar yang beredar dari tempat kejadian menunjukkan mayat tergeletak di atas pasir bernoda darah.

Anak-anak berusia dua dan empat tahun berada di antara korban, menurut daftar korban yang dikeluarkan oleh gubernur Minya.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan pada hari Jumat malam, Presiden Abdel-Fatah al Sisi mengatakan: "Jika Mesir jatuh, maka begitu pun seluruh dunia."

"Mesir tidak akan ragu sama sekali untuk menyerang kamp-kamp teroris di manapun," katanya.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri