tirto.id - Tiga bank syariah BUMN yakni BRISyariah, BNI Syariah (BNIS), Bank Syariah Mandiri (BSM) akan segera bergabung. Pada merger ini, BRISyariah akan menjadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity).
Terkait penggabungan 3 bank syariah BUMN ini, BNI, BRI, Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian penggabungan. Penggabungan akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas yang berwenang.
Demikian Direktur Utama BRIS, Ngatari dalam keterbukaan informasinya yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/10/2020).
Setelah perjanjian merger efektif, pemegang saham BNIS dan BSM selanjutnya akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan.
Rencana merger bank syariah sebelumnya dilontarkan menteri BUMN Erick Thohir. Kementerian BUMN berharap, setelah menjadi satu, bank-bank syariah ini diharapkan lebih besar dan kuat serta menjadi alternatif pembiayaan.
"Kita coba sedang kaji bank-bank syariah, jadi semua kita coba merger. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu," ujar Menteri Erick dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis malam (2/7/2020), seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pangsa pasar keuangan syariah terhadap sistem keuangan di Indonesia per April 2020 mencapai 9,03 persen, naik dari posisi 2019 yang sebesar 8 persen.
Merespons kabar merger yang dilontarkan Erick Thohir tersebut, harga saham BRIS terus menanjak. Pada 27 Juli 2020 harga saham BRI hanya Rp480. Namun, setelah itu harga saham BRIS melonjak. Pada perdagangan Selasa, 13 Oktober, bersamaan dengan pengumuman resmi rencana penggabungan, harga saham BRI melonjak 25% ke level Rp1.125 per lembar.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti