Menuju konten utama

Mer-C Masih Hilang Kontak dengan 3 Relawannya di Gaza

Mer-C mengungkapkan tentara Israel memaksakan untuk mengosongkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Mer-C Masih Hilang Kontak dengan 3 Relawannya di Gaza
Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad (tengah), Presidium MER-C Indonesia Henry Hidayatullah (kiri), dan Ketua Konstruksi RS Indonesia di Gaza Faried Thalib (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor MER-C di Jakarta, Selasa (10/10/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.

tirto.id - Tiga relawan asal Indonesia di Gaza, Palestina masih belum bisa dideteksi keberadaannya. Ketiga relawan tersebut adalah Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi.

"Kami belum berhasil mengontak tiga relawan yang ada di Gaza karena jaringan internet di sana sulit. Sebenarnya bukan hanya tiga relawan yang tidak bisa kami hubungi tetapi semua orang di Gaza tidak bisa dikontak," ujar Head of Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad kepada Tirto melalui sambungan telepon, Rabu (22/11/2023).

Sarbini mengungkapkan Israel Defense Force (IDF) memaksa seluruh pasien, tenaga medis, dan relawan yang ada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza untuk mengosongkan rumah sakit.

"Hari ini (22/11/2023) adalah batas deadline dari IDF untuk mengosongkan rumah sakit. Jadi seluruh staf rumah sakit diperkirakan mengungsi ke selatan termasuk tiga relawan tersebut," tutur Sarbini.

"Kami tidak tahu persis di mana posisinya," lanjut Sarbini.

Lebih lanjut Sarbini menguraikan bahwa sejak Senin (20/11/2023) hingga Rabu, Rumah Sakit Indonesia sudah dikepung oleh pasukan IDF dan diserang tank. Pasukan terus bergerak maju memblokade akses rumah sakit.

"Situasinya sangat mencekam, memilukan dan mengenaskan. Yang dari luar enggak bisa ke dalam, yang di dalam rumah sakit pun tidak bisa keluar," jelas Sarbini mendeskripsikan suasana di sekitar rumah sakit.

Sebanyak 200 pasien anak-anak dievakuasi ke Rumah Sakit Al Nasr dengan penuh pengawalan. Awalnya, evakuasi pasien dilakukan secara selektif, namun melihat kondisi saat ini Israel memaksakan seluruh orang untuk mengosongkan rumah sakit.

"Yang utara harus ke selatan dan untuk yang sudah di selatan tidak boleh kembali ke utara," ucap Sarbini.

Sarbini mengatakan bahwa alasan tentara IDF memaksa Rumah Sakit Indonesia untuk dikosongkan untuk menjawab tuduhan mereka bahwa di rumah sakit ada terowongan.

"Sudah pernah kami bantah bahwa itu adalah narasi ilusi. Secara diplomatis pun sudah kita bantah tetapi Israel tidak percaya itu," jelas Sarbini.

MER-C juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mencari kabar tiga relawan tersebut.

"Menlu dengan jaringannya, MERC juga dengan jaringannya," ujar Sarbini.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha juga mengatakan pemerintah terus memantau berbagai informasi yang beredar terkait nasib ketiga WNI relawan organisasi kemanusiaan MER-C di RS Indonesia di Gaza.

“Kemlu tidak henti berusaha menghubungi semua pihak untuk mengetahui keberadaan dan keselamatan para WNI tersebut,” kata Judha ketika dihubungi ANTARA, Rabu (22/11/2023).

Beredar laporan bahwa dua dari tiga relawan Indonesia yang berada di RS Indonesia ditangkap tentara Israel, sementara satu orang lainnya belum diketahui keberadaannya.

“Kami sedang memverifikasi berita tersebut ke pihak-pihak di Gaza,” ujar Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal melalui pesan singkat, Rabu (22/11/2023) dilansir dari Antara.

Baca juga artikel terkait AGRESI ISRAEL atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Bayu Septianto