Menuju konten utama

Mensos Beri Saran Korban Longsor Ponorogo Direlokasi

Mensos juga mengatakan perlu adanya reboisasi lahan kritis untuk mencegah bencana serupa terulang kembali di Ponorogo.

Mensos Beri Saran Korban Longsor Ponorogo Direlokasi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Antara foto/Puspa Perwitasari

tirto.id - Menurut data di posko darurat, bencana tanah longsor di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur mengakibatkan 32 rumah rusak karena tertimbun, sementara 28 jiwa masih tertimbun tanah.

Menaggapi hal itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyarankan untuk merelokasi korban yang rumahnya tertimbun tanah longsor.

"Dari hampir sebagian besar wilayah yang rawan longsor memang opsinya adalah relokasi," kata Khofifah saat meninjau posko tanggap darurat di Balai Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung, Ponorogo, Minggu (2/4/2017).

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, relokasi merupakan tugas pemerintah Kabupaten/kota setempat untuk menyediakan lahan. Sementara untuk pembangunan hunian tetap (huntap), kata dia, berbagi tugas antarkementerian dan isi huntap dibantu Kemensos.

Kemensos, kata Khofifah, juga menyediakan bantuan jaminan hidup bagi korban dan akan diberikan setelah adanya ketetapan dari pemerintah setempat.

Mensos juga mengatakan perlu adanya reboisasi lahan kritis untuk mencegah bencana serupa terulang kembali di Ponorogo.

Ia menilai bencana tanah longsor karena dipicu oleh sebagian hal seperti meningkatnya lahan kritis, berkurangnya tutupan lahan, degradasi lingkungan, berkurangnya resapan air dan pertanian yang tidak memerhatikan konservasi lingkungan.

"Perlu upaya berkelanjutan yang melibatkan semua pihak sehingga kejadian seperti ini tidak terulang," kata Khofifah.

Mensos mengatakan pihaknya juga telah menyalurkan logistik dan Kemensos juga menurunkan personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum dan membantu evakuasi.

Kemensos menyalurkan bantuan sosial senilai Rp1,34 miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Dilaporkan Antara, Nama korban hilang berdasar rilis resmi posko tanggap darurat BPBD Ponorogo yaitu Litkusnin (Lk , 60), Bibit, (Pr, 55), Fitasari (Pr, 28), Arda, (Lk, 5 th), Janti (Pr, 50 th), Mujirah (Pr, 50 th), Purnomo (Lk, 26 th), Suyati (Pr, 40 th), Poniran (Lk, 45 th), Prapti (Pr, 35 th), Cikrak (Pr, 60 th), Misri (Pr, 27 th), Anaknya misri (Pr, 3 th), Sunadi (Lk, 47 th).

Korban lainnya Katemi (Pr, 70 th), Iwan (Lk, 30 th), Katemun (Lk, 55 th), Pujianto (Lk, 47 th), Siyam (Pr, 40 th), Nuryono (Lk, 17 th, Menik (Lk, 45 th), Kateno (Lk, 55 th), Muklas (Lk, 48 th), Jadi (Lk, 40 th), Suyono (Lk, 35 th), Suroso (Lk, 35 th), Tolu (Lk, 47 th), Situn (Pr, 45 tahun).

Baca juga artikel terkait LONGSOR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto