tirto.id - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkap adanya penurunan angka judi online (judol). Kendati demikian, dia tidak memerinci jumlah tersebut karena akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Kami melihat ada penurunan yang cukup signifikan, angkanya besok kami akan sampaikan kepada publik ya. Jadi, kami tunggu besok," ucap Meutya di Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).
Meutya mengungkap dirinya akan menemui Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membahas hal itu. Dia pun memastikan Komdigi akan selalu memerangi judol yang berakibat buruk kepada masyarakat.
"Judi, online terus kami perangi. Besok saya akan ketemu Kepala PPATK," ungkap Meutya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, mengatakan Indonesia diperkirakan kehilangan 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp133,08 triliun (dengan kurs Rp16.636 per dolar AS) tiap tahunnya karena judi online (judol).
Hal ini Prabowo sampaikan di hadapan para kepala negara dari 21 anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation, APEC) dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi ke-2 di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025).
"Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dolar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring," katanya, dikutip keterangan resmi Sekretariat Kabinet.
Menurutnya, maraknya kasus judol kini menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Sama seperti masalah ekonomi lainnya seperti penyelundupan, korupsi, perdagangan narkotika.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































