Menuju konten utama

Menko PM Muhaimin Usul Pembentukan Badan Vokasi Nasional

Muhaimin mengklaim, keberadaan Badan Vokasi Nasional penting agar SMK menghasilkan lulusan yang terampil serta dapat bersaing di pasar kerja internasional.

Menko PM Muhaimin Usul Pembentukan Badan Vokasi Nasional
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin usai menghadiri acara Satya JKN Award 2025 di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025). tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar alias Imin, mengusulkan pembentukan Badan Vokasi Nasional. Pembentukan lembaga itu dilakukan untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi sesuai kebutuhan industri.

Menurut dia, keberadaan Badan Vokasi Nasional penting agar SMK menghasilkan lulusan yang terampil serta dapat bersaing di pasar kerja internasional.

“Sistem vokasi nasional harus terus dikembangkan. Saya mengusulkan dibuat, didirikan Badan Vokasi Nasional, BVN,” katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat (14/11/2025).

Imin meyakini sistem pengelolaan vokasi yang terintegrasi melalui Badan Vokasi Nasional bakal menjadi solusi terhadap sejumlah permasalahan SMK dan lembaga pendidikan vokasi lain.



Permasalahan tersebut termasuk kurikulum SMK yang tidak terhubung (mismatch) dengan dunia industri pengelolaan pelatihan vokasi yang tumpang tindih antar kementerian/lembaga hingga mekanisme penyaluran siswa lulusan SMK.

Kata Imin, salah satu tantangan yang menjadi sorotan utama, yakni belum efektifnya sertifikasi keahlian dan bahasa asing berstandar internasional untuk para lulusan SMK serta lembaga pendidikan vokasi lain.

Badan Vokasi Nasional pun diyakini akan menghasilkan sistem pengelolaan vokasi yang lebih efektif dan mendorong lulusan SMK lebih cepat terserap di pasar kerja dalam negeri maupun luar negeri.



“Pasar kerja di dalam maupun di luar negeri sangat potensial, tetapi pendidikan dan vokasi perlu dikonsolidasikan lebih cepat sehingga memberikan kesempatan kepada masyarakat generasi muda untuk cepat mengupdate kapasitasnya,” ujarnya.



Sebagai informasi, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), sekirar 1,63 juta lulusan SMK menganggur dan tidak berkuliah. Kesulitan mereka untuk mengakses kesempatan kerja khususnya di pasar kerja internasional disebabkan belum memiliki keterampilan dan kemampuan bahasa sebagai syarat kerja di luar negeri.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN VOKASI atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash News
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher