tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut dana siap pakai (on call) untuk gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sebesar Rp560 miliar.
Dana siap pakai yang ia sebut merupakan dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh pemerintah untuk digunakan pada saat keadaan darurat bencana.
"Proses penganggarannya sedang berjalan, sehingga itu kami setujui pada Sabtu (29/9/2018) lalu. Hari ini juga sudah cair," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/9/2018).
Meski demikian, ia menyampaikan bahwa dana tersebut hanya bersifat sementara dan dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan dana tersebut berada langsung di bawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"BNPB membuat suatu pool dana, jadi mereka yang akan menentukan untuk daerah-daerah yang memang memiliki prioritas tinggi," ujar Menkeu.
Selain itu, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa BNPB dapat melakukan pengerahan tim kesehatan maupun personel TNI dan Polr menggunakan dana siap tersebut.
Namun saat ini, kata Sri Mulyani, dana sebesar Rp560 miliar itu masih difokuskan untuk evakuasi dan penyelamatan korban terdampak gempa dan tsunami di Sulteng.
"Kita masih belum masuk dalam proses untuk mengidentifikasi apalagi merehabilitasi karena sekarang sedang berkejar dengan waktu, banyak dari saudara-saudara kita yang masih tertimbun," ujar dia.
Seperti diketahui, Palu dan Donggala diterpa gempa bumi berkekuatan 7,4 SR pada Jumat (28/9/2018) petang, pukul 17:02:44 WIB atau sekitar pukul 18:02:44 waktu Indonesia bagian Tengah (WITA).
Lokasi gempa berada di sekitar 0.18 LS, 119.85 BT (27 km timur laut Donggala, Sulawesi Tengah) dengan kedalaman sekitar 10 km. Tsunami terjadi beberapa menit setelah gempa.
Terjadinya gempa disusul gelombang tsunami pada itu membuat aktivitas perekonomian di Kota Palu mendadak lumpuh. Toko-toko yang sedianya menyediakan bahan pokok tak beraktivitas.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora