Menuju konten utama

Menkes Kirim Tim Pelajari Temuan Vaksin Kanker di Rusia

Pemerintah RI akan berupaya membuka peluang agar vaksi kanker yang ditemukan di Rusia bisa diuji klinis di Indonesia.

Menkes Kirim Tim Pelajari Temuan Vaksin Kanker di Rusia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengirimkan tim untuk mempelajari lebih lanjut terkait dengan vaksin kanker yang baru-baru ini dikembangkan di Rusia. Dia menyebut vaksin tersebut sudah memasuki tahap uji klinis dan Indonesia membuka peluang untuk ikut serta.

"Ini sekarang sedang ada clinical trial atau uji coba dari obat untuk kanker ini, mirip dengan vaksin. Saya sudah kirimi untuk bisa mempelajari apakah mungkin clinical trial-nya bisa dilakukan di Indonesia," ujar Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/9/2025).

Budi menyebut langkah ini berdasarkan hasil komunikasi pemerintah dengan perusahaan pembuat vaksin kanker dari Russia.

Sebagai informasi, Kepala Badan Medis dan Biologi Federal (FMBA), Veronika Skvortsova, mengumumkan bahwa vaksin kanker Rusia telah berhasil menyelesaikan uji coba praklinis. Hal ini disebutnya menunjukkan keamanan dan kemanjuran tinggi.

"Penelitian berlangsung selama beberapa tahun, dengan tiga tahun terakhir didedikasikan untuk studi praklinis wajib," kata Skvortsova dilansir dari kantor berita pemerintah Rusia TASS, Rabu (10/9/2025).

Skvortsova mengatakan bahwa vaksin tersebut siap digunakan dan pihaknya tengah menunggu persetujuan resmi.

Dia menyebut bahwa hasil praklinis mengonfirmasi keamanan vaksin, bahkan dengan pemberian berulang, dan efektivitasnya yang signifikan.

Para peneliti juga telah mengamati pengurangan ukuran tumor dan memperlambat perkembangan tumor - mulai dari 60% hingga 80% - tergantung pada karakteristik penyakit. Selain itu, penelitian menunjukkan peningkatan tingkat kelangsungan hidup yang disebabkan oleh vaksin.

Adapun target awal untuk vaksin ini adalah kanker kolorektal.

Selain itu, pengembangan vaksin ini menjanjikan untuk glioblastoma dan jenis melanoma tertentu, termasuk melanoma okular, yang saat ini berada pada tahap perkembangan lanjut.

Baca juga artikel terkait KANKER atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto