Menuju konten utama

Menkes Bersyukur Pengiriman Vaksin COVID-19 dari Cina Masih Lancar

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengklaim Indonesia memiliki sumber pasokan pengadaan vaksin COVID-19 yang terjaga, salah satunya vaksin Sinovac dari Cina.

Menkes Bersyukur Pengiriman Vaksin COVID-19 dari Cina Masih Lancar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melihat ponselnya saat akan mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (8/4/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui adanya persaingan mendapatkan vaksin COVID-19 yang semakin keras di tingkat global. Meski begitu, Budi mengklaim Indonesia memiliki sumber pasokan pengadaan vaksin COVID-19 yang aman terjaga.

"Memang sekarang di seluruh dunia rebutan vaksin itu semakin keras. Alhamdulillah Indonesia itu sumber vaksinnya ada empat," kata Budi di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (19/4/2021).

Empat sumber pengadaan vaksin bagi Indonesia itu adalah produsen dari Cina, Inggris, Amerika Serikat dan Jerman-Amerika Serikat. Dengan demikian, jika ada salah satu pasokan terganggu, Indonesia dapat mengandalkan sumber pasokan lainnya.

"Nah, salah satu yang lancar ini dari Cina. Jadi rutin mereka memang setiap dua minggu itu ada pengiriman," ujar Budi.

Pada Minggu (18/4), Cina melalui perusahaan farmasi Sinovac Biotech Ltd mengirimkan bahan baku vaksin (bulk) sebanyak enam juta bulk sebagai bagian pengiriman 140 juta bulk. Pengiriman itu merupakan kedatangan tahap kedelapan vaksin COVID-19 di Indonesia. Bahan baku vaksin itu akan diolah PT Bio Farma Persero menjadi vaksin jadi.

"Pengirimannya datang kemarin itu 6 juta bahan baku. Itu akan jadi 80 persen-nya atu 4,8 juta satu bulan kemudian di bulan Mei. Jadi kita sekarang walau agak rem karena memang ada hambatan untuk yang AstraZeneca, tapi alhamdulillah yang Cina masih masuk. Sehingga April ini insyaAllah harusnya terpenuhi. Dan kita juga sudah menyiapkannya untuk bulan Mei," kata Budi.

Hingga saat ini, dari kurang lebih 46 juta dosis vaksin yang telah diolah oleh Bio Farma, sebanyak 22 juta dosis vaksin telah diterima dari BUMN yang berfokus pada produksi vaksin dan antisera tersebut untuk kemudian didistribusikan ke seluruh daerah. Pemerintah juga akan berupaya untuk terus memperoleh dosis vaksin yang nantinya akan diberikan secara cuma-cuma kepada kurang lebih 181,5 juta masyarakat.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto