Menuju konten utama

Menhub Budi Sebut Harga Avtur Tetap jika BBM Subsidi Naik

Budi Karya Sumadi mengatakan, harga avtur tidak naik jika harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi naik.

Menhub Budi Sebut Harga Avtur Tetap jika BBM Subsidi Naik
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan keterangan terkait arus mudik 2022 di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). M ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, harga avtur tidak naik jika harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi naik. Menurutnya, harga avtur tidak berkaitan dengan upaya pemerintah menekan harga tiket pesawat yang melonjak tinggi.

"Nah ini bagian dari balancing adanya kenaikan BBM satu sisi, satu sisi BBM naik, Insya Allah avtur akan tetap, dan tarif murah itu bisa dilakukan," Kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Budi menuturkan, langkah penurunan harga tiket pesawat sudah dilakukan oleh pemerintah bersama dengan para maskapai penerbangan. Sejumlah maskapai mulai melakukan efisiensi, inovasi dan kampanye promosi untuk penurunan harga tiket.

Di sisi lain, pemerintah pusat melihat sejumlah pemerintah daerah mulai menerapkan subsidi sebagaimana saran Kemenhub, yakni memberikan semacam subsidi penerbangan yang tingkat keterisian di bawah 60 persen.

"Subsidi bukan dalam bentuk subsidi, tetapi guarantee occupancy, guarantee bahwa occupancy di atas 60 persen," Kata Budi.

"Kita tahu kalau pesawat itu di bawah 60 persen apalagi propeller, yang baling-baling itu, mereka rugi. Ini mereka minta guarantee. Pemda tidak bisa blockseat. Tetapi kalau ternyata pesawat itu lebih dari 60 persen, pemda tidak perlu mengeluarkan uang," tambahnya.

Kebijakan subsidi seat di bawah 60 persen sudah dilakukan beberapa daerah seperti Toraja, dan Silampari, Sumatera Selatan. Namun pemerintah memastikan akan mencabut subsidi ketika keterisian konsisten di 70 persen.

"Jadi pemerintah turut serta mensubsidi tapi di tengah-tengah mereka subsidi occupancy-nya naik menjadi 70 persen, konstan, subsidinya dilepas. Jadi ini adalah kesertaan di awal-awal mereka mendapatkan layanan udara di daerah-daerah yang menggunakan pesawat propeller," Kata Budi.

Di saat yang sama, Budi mengaku dampak lain di sektor kelautan dan darat. Ia menilai tidak ada dampak signifikan meski ada dampak dari kenaikan BBM.

"Laut dan darat tentu terdampak ya. Kita lagi akan melakukan mitigasi kepada laut dan darat. Tetapi kan darat sudah dinyatakan kendaraan dengan umum itu tidak dikenakan. Jadi Insya Allah yang di darat relatif tidak terdampak," Kata Budi.

Baca juga artikel terkait HARGA AVTUR atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang