tirto.id - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin, menyebut Presiden Prabowo Subianto akan membahas wacana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza saat bertemu dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/11/2025) ini.
Sjafrie mengungkapkan, pembicaraan antara Prabowo dan Raja Abdullah II terkait pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza itu merupakan tindak lanjut dari inisiatif perdamaian atas konflik Israel-Palestina yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
“Kami sedang menunggu kemungkinan-kemungkinan peran yang bisa diambil oleh Indonesia di dalam rangka perdamaian di Gaza, mengikuti inisiatif dari Presiden Amerika Serikat, yang nanti akan dibicarakan oleh Presiden Prabowo dengan King Abdullah,” kata Sjafrie usai bertemu dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Mayor Jenderal Yousef Ahmed Al-Hunaiti, di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Jumat (14/11/2025) pagi.
Menurut Sjafrie, Indonesia memiliki kepentingan dalam menjaga perdamaian di Gaza, salah satunya dengan cara mengirim pasukan perdamaian. Sjafrie menjelaskan, terdapat dua opsi bagi Indonesia apabila hendak mengirim pasukan perdamaian ke Gaza. Pertama, pengiriman pasukan di bawah naungan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Sedangkan opsi kedua lewat inisiatif AS.
“Kita tunggu apa yang akan dibahas oleh kedua pemimpin negara yang akan menjadi bagian dari pedoman kita di Indonesia dalam rangka pengiriman pasukan perdamaian di Gaza dalam waktu dekat,” ucapnya.
Saat bertemu dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Mayor Jenderal Yousef Ahmed Al-Hunaiti, Sjafrie mengatakan Indonesia dan Yordania telah sepakat untuk membentuk suatu komite kerja sama yang ditujukan untuk saling bertukar informasi.
Selain itu, Indonesia juga terus meminta perkembangan laporan intelijen Yordania terkait perkembangan situasi terkini di Gaza, mengingat posisi Yordania yang berdekatan dengan Gaza.
“Karena melihat Jordan sangat dekat dengan situasi di Gaza, sehingga tadi kami memutuskan untuk meng-update laporan intelijen situasi di Gaza melalui Jordan, tentunya melalui atase pertahanan,” tuturnya.
Untuk mendukung jalannya pertukaran informasi antara Indonesia dan Yordania, Sjafrie mengatakan, saat ini Indonesia tengah menyiapkan seorang atase pertahanan yang akan ditempatkan di Yordania. Hal itu dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan komunikasi intensif dengan pihak Yordania, untuk mengetahui segala perkembangan situasi di Gaza.
“Yang penting adalah kita tidak kehilangan komunikasi, kita tidak kehilangan situasi, sehingga pada saat kita mengetahui situasi yang pasti, kita tahu apa yang akan kita kerjakan di sana,” terangnya.
Lebih lanjut, Sjafrie menyebut hubungan antara Indonesia dan Yordania bisa terjalin dengan erat salah satunya karena hubungan personal antara Prabowo dan Raja Abdullah yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Menurutnya, hubungan personal atau people-to-people yang terjalin antara pemimpin Indonesia dan Yordania membuat kesepakatan kerja sama kedua negara berlangsung dengan cepat.
“Pertama kali Pak Prabowo datang ke Jordan beberapa bulan yang lalu, ada pembicaraan pribadi. Dari pembicaraan pribadi itu menghasilkan suatu resultan atau hasil menjadi satu pembicaraan antara negara dengan negara. Jadi, inilah manfaatnya people-to-people contact,” pungkasnya.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































