Menuju konten utama
Edukasi Kesehatan

Mengenal Zat Pelarut dalam Obat Sirup, Fungsi & Efek Sampingnya

Zat Pelarut dalam obat sirup, fungsi dan efek samping zat pelarut dalam obat sirup.

Mengenal Zat Pelarut dalam Obat Sirup, Fungsi & Efek Sampingnya
Ilustrasi Obat Sirop. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melarang penggunaan obat sirop menyusul ditemukannya kasus gagal ginjal akut misterus pada anak-anak.

Kemenkes juga telah menginstruksikan semua apotek, tenaga kesehatan, dan fasilitas kesehatan untuk menyetop sementara penjualan dan pemberian semua obat berbentuk sirup kepada masyarakat.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menyampaikan penjelasan soal obat sirop untuk anak yang terkontaminasi zat Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang diduga menjadi penyebab kematian pada puluhan anak di Gambia, Afrika.

Terbaru, BPOM bahkan sudah merilis nama 5 obat sirop yang ditarik peredarannya karena dinilai memiliki kandungan EG dan DEG yang melebihi ambang batas aman.

5 Obat Sirop yang Ditarik Peredarannya

Melalui keterangan tertulisnya, BPOM merilis daftar 5 obat sirop yang yang ditarik peredarannya, yakni:

  1. Termorex Sirop (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  2. Flurin DMP Sirop (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  3. Unibebi Cough Sirop (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
  4. Unibebi Demam Sirop (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
  5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Zat Pelarut dalam Sirop, Fungsi & Efek Sampingnya

Dilansir laman bahan ajar Farmakologi terbitan Kemenkes RI, sirop termasuk obat cair yang mengandung berbagai zat kimia terlarut.

Sirop merupakan larutan zat kimia obat yang dikombinasikan dengan larutan gula sebagai perasa manis. Biasa digunakan untuk obat dan suplemen anak-anak

Beberapa zat kimia pelarut dalam sirop yang biasa digunakan, antara lain:

1. Propylene Glycol

Situs Drugs menyebutkan, propilen glikol (CH8O2) adalah pelarut obat yang umum digunakan dalam obat topikal, oral, dan injeksi.

Ini digunakan sebagai penstabil vitamin, dan sebagai kosolven yang larut dalam air. Propilen glikol telah digunakan selama lebih dari 50 tahun dalam berbagai macam aplikasi.

Sebagai aditif farmasi, propilen glikol umumnya dianggap aman. Namun, pada populasi anak-anak, propilen glikol bisa menyebabkan toksisitas.

Propilen glikol dimetabolisme menjadi asam laktat, yang dapat menyebabkan asidosis laktat (masalah hati) yang dilaporkan.

Larutan dengan konsentrasi tinggi obat yang mengandung propilen glikol telah dikaitkan dengan depresi pernapasan, aritmia, hipotensi, dan kejang.

Kejang dan depresi pernapasan juga dapat terjadi pada anak-anak yang menelan larutan oral yang mengandung propilen glikol.

Meski demikian, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), sebagai bahan tambahan makanan, propilen glikol dianggap sebagai daftar aman

Ini karena propilen glikol dimetabolisme dalam tubuh dan digunakan sebagai sumber karbohidrat normal.

Penggunaan jangka panjang dan propilen glikol dalam jumlah besar (sampai lima persen dari total asupan makanan) dapat dikonsumsi tanpa menyebabkan keracunan.

2. Gliserol

Menurut Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal National Library of Medicine, gliserol adalah komponen dari sebagian besar sirop obat batuk.

Meskipun sering dianggap hanya sebagai pelarut atau zat pengental dalam sirop obat batuk, ini mungkin merupakan komponen utama untuk kemanjuran sirop obat batuk karena sifat khusus dari pelumasan, demulcency, rasa manis, dan bertindak sebagai humektan.

Manfaat utama sirop obat batuk dalam meredakan batuk kemungkinan besar karena sifat sirop daripada bahan aktif dan sifat khusus gliserol dalam kaitannya dengan pengobatan batuk akut.

Gliserol memiliki karakteristik kelarutan yang mirip dengan air dan alkohol alifatik sederhana, dan ini membuatnya menjadi pelarut yang sangat berguna untuk obat batuk.

Namun jika dikonsumsi tidak sesuai takaran, efek samping yang mungkin terjadi termasuk sakit kepala, pusing, kembung, mual, dan diare.

3. Etanol

Etanol juga salah satu zat kimia terlarut yang biasa digunakan dalam campuran sirop. Disebut juga dengan etil alkohol atau alkohol murni

Etanol merupakan bahan yang berbentuk cairan bening yang umumnya merupakan bahan alami dan didapatkan dari fermentasi tumbuhan.

Selain banyak digunakan sebagai pelarut organik, etanol juga digunakan sebagai bahan baku untuk senyawa industri seperti pewarna, obat sintesis, bahan kosmetik, bahan peledak, bahan bakar, dan minuman beralkohol (anggur dan bir).

4. Dietil eter (eter)

Dikutip dari Science Direct, eter dikenal sebagai zat pelarut karena di dalamnya terdapat senyawa yang mampu melarutkan.

Eter memiliki rasa yang manis dan berbau agak menyengat, namun eter sifatnya mudah terbakar.

Hal ini pula yang membuat banyak negara maju tidak menggunakan kandungan ini lagi. Tetapi, beberapa negara berkembang masih menggunakan eter karena biayanya yang rendah.

Baca juga artikel terkait ZAT PELARUT SIRUP atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya