tirto.id - Webinar bertajuk “Kenali Sjogren’s Syndrome: Penyakit Autoimmune Yang Sering Tak Terdiagnosis” didakan dengan menghadirkan Alvina Widhani, dokter dari Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI sebagai pembicara pada Kamis (6/8/2020).
Dalam pemaparannya, Alvina menjelaskan bahwa salah satu tanda seorang terkena penyakit ini adalah keguguran.
“Ada yang baru ketahuan saat sering keguguran, sulit punya anak, bisa karena penyakit autoimun Sjogren’s Syndrom,” jelasnya, yang dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (11/8/2020).
Selain apa yang dipaparkan Alvina, kondisi tersebut juga dialami perempuan asal Bekasi, Jawa Barat, Yennel S. Suzia. Ia mengaku terdiagnosis penyakit tersebut pada 2014 lalu dan mengatakan sempat empat kali keguguran, hingga saat ini belum memiliki anak.
"Setelah mengalami kelumpuhan di rumah dan mengira terkena stroke, saya akhirnya melakukan pemeriksaan ke rumah sakit dan setelah melaukan berbagai pemeriksaan termasuk pengecekan autoimun, akhirnya saya diberitahu oleh dokter menderita Sjogren's Syndrome," tuturnya.
Lantas, sebenarnya apa itu penyakit autoimun Sjogren’s Syndrome seperti yang dijelaskan Alvina atau diidap oleh Yennel?
Dikutip dari laman American College of Rheumatology, Sjogren’s Syndrome atau Sindrom Sjogren merupakan gangguan sistem kekebalan yang diidentifikasi dengan dua gejala yang paling umum: mata kering dan mulut kering.
Kondisi tersebut kerap menyertai gangguan sistem imun lainnya, seperti rheumatoid arthritis dan lupus. Pada Sindrom Sjogren, selaput lendir dan kelenjar mata dan mulut yang mengeluarkan kelembaban yang biasanya terpengaruh pertama kali dan mengakibatkan penurunan air mata dan air liur. Kondisi ini lebih sering menimpa perempuan, dan mayoritas terjadi ketika usia mencapai lebh dari 40 tahun.
Selain keringnya mata dan mulut, ada gejala lain dari penyakit ini yang antara lain meliputi: kaburnya penglihatan; mata gatal dan merah; bibir dan tenggorokan kering, sakit pada mulut atau haus; demam serta ruam; kelelahan atau napas yang pendek; nyeri sendi; sakit perut; pembengkakan kelenjar pada pipi dan node limfa; hingga vagina menjadi kering, menyebabkan sakit saat berhubungan intim.
Penyebab, diagnosis, dan pengobatan
Sindrom Sjogren merupakan penyakit gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem ketahanan tubuh Anda menyerang sel dan jaringan Anda sendiri. Penyakit ini adalah gangguan yang menyerang kelenjar air liur dan air mata, sehingga dapat berhenti bekerja.
Penyebab penyakit ini masih tidak jelas. Namun seperti dikutip dari Mayo Clinic, sejumlah faktor genetik dan lingkungan dapat meningkatkan risiko penyakit yang tidak menular ini.
Selain kelenjar air liur dan air mata, penyakit ini juga bisa merusak bagian lain seperti otot, tiroid, ginjal, hati, paru-paru, kulit dan saraf.
Sindrom Sjogren juga sulit didiagnosis. Hal itu karena tanda dan gejalanya berbeda pada setiap orang dan bisa mirip dengan kondisi lain. Ada beberapa pengobatan yang memiliki efek samping mulut kering, sehingga mirip dengan gejala sindrom ini.
Beberapa pemeriksaan, seperti melakukan tes darah, dengan melihat kadar berbagai jenis sel darah hingga melihat kehadiran antibodi dapat dipakai untuk membantu mendiagnosis penyakit ini. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes mata, tes pencitraan, hingga biopsi mulut untuk melihat keberadaan sel yang mengalami peradangan.
Lalu, bagaimana cara menangani penyakit ini?
Layanan kesehatan masyarakat di Inggris, National Health Service atau NHS menjelaskan bahwa tidak ada metode yang dapat menyembuhkan Sindrom Sjogren secara total, tapi obat-obatan dan perawatan lainnya dapat membantu mengendalikannya. Dokter, mungkin dapat memberikan obat untuk menjaga kelembapan mata, mulut, dan vagina.
Obat anti radang nonsteroid mungkin membantu mengurangi nyeri otot dan bengkak. Prednisone dan obat lainnya dapat diminum jika menderita nyeri otot luar biasa atau gangguan paru-paru, ginjal dan pembuluh darah.
Hydroxychloroquine (Plaquenil) juga sering membantu dalam pengobatan. Obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh, seperti metotreksat (Trexall), juga mungkin diresepkan dokter.
Prosedur kecil untuk menutup saluran air mata dapat membantu mengatasi mata kering Anda. Dalam prosedur pembedahan ini, silikon dimasukkan ke dalam saluran untuk membantu menjaga air mata Anda.
Selain menggunakan metode pengobatan, hal-hal di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi penyakit tersebut:
- Beri tahu dokter jika Anda hamil atau menyusui
- Diskusikan dengan dokter gigi secara teratur. Sikat dan bersihkan gigi setelah makan
- Tanyakan dokter produk apa yang mampu melembapkan. Jika air mata buatan menyebabkan sensasi terbakar pada mata Anda, gunakan obat jenis lain tanpa pengawet. Jika mata kering pada malam hari, salep mata mungkin membantu. Pelumas vagina yang dipakai sepanjang hari atau sebelum berhubungan intim juga dapat membantu
- Gunakan perekat atau salep untuk kulit kering yang membantu menjaga kelembapan kulit
- Gunakan pelembap pada malam hari untuk menghindari mata, mulut dan hidung kering
- Hubungi dokter jika Anda mengalami sakit perut parah, sakit mata, atau perubahan mendadak pada penglihatan
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yulaika Ramadhani