Menuju konten utama

Mengenal Sindrom Mata Kering: Penyebab, Gejala, & Cara Mencegahnya

Sindrom mata kering kerap dikenal penyakit mata kering yang penyebabnya dipicu oleh perubahan hormon, alergi, autoimun, hingga kondisi lingkungan.

Mengenal Sindrom Mata Kering: Penyebab, Gejala, & Cara Mencegahnya
Ilustrasi Mata Kering. foto/istockphoto

tirto.id - Sindrom mata kering (dry eye syndrome) merupakan keadaan ketika mata tidak memperoleh pelumas yang cukup dari lapisan air mata. Penyebabnya beragam, mulai dari perubahan hormon hingga reaksi alergi.

Gejala kondisi sindrom mata kering ditandai dengan sensasi menyengat, terbakar, atau gatal pada mata. Selain itu, orang yang mengidap sindrom ini memiliki lendir berserat di sekitar mata sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Kabar baiknya, sindrom ini bisa dicegah dengan beberapa cara.

Sindrom mata kering kerap dikenal penyakit mata kering atau keratokonjungtivitis sicca (KCS). Sindrom ini lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria dengan prevalensi yang meningkat seiring bertambah usia.

Berdasarkan studi yang dirilis di NCBI, sindrom mata kering umumnya lebih sering terjadi pada populasi Asia ketimbang ras kulit putih. Hal ini karena faktor utama pemicu kondisi tersebut dipengaruhi oleh perbedaan geografi, iklim, dan lingkungan.

Berdasarkan Lokakarya Tear Film and Ocular Surface Society Dry Eye Workshop II (2017) dituliskan bahwa sindrom mata kering adalah penyakit multifaktorial pada permukaan okular yang ditandai dengan hilangnya homeostasis lapisan air mata dan munculnya gejala okular.

Kondisi tersebut berkaitan dengan ketidakstabilan lapisan air mata dan hiperosmolaritas, peradangan dan kerusakan permukaan okular, dan kelainan neurosensori.

Penyebab Sindrom Mata Kering

Lapisan air mata manusia terdiri tiga susunan, yaitu minyak lemak, cairan berair, dan lendir. Kerja sama ketiga bagian tersebut seharusnya membuat mata terlumasi, sehingga halus dan jernih. Namun, apabila salah satu bagian lapisan air mata terganggu, dapat menyebabkan dry eye syndrome.

Di samping itu, gangguan tersebut dapat terjadi karena beberapa penyebab sebagai berikut:

  • Perubahan hormon.
  • Penyakit autoimun.
  • Kelenjar kelopak mata yang meradang atau penyakit mata alergi.
  • Penurunan produksi air mata atau peningkatan penguapan air mata.

Gejala Sindrom Mata Kering

Terdapat beberapa tanda seseorang terkena síndrom mata kering. Mengutip Mayo Clinic menulis beberapa tanda dan gejala seseorang terkena sindrom tersebut sebagai berikut:

  • Sensasi menyengat, terbakar, atau gatal pada mata.
  • Lendir berserat di dalam atau sekitar mata.
  • Kepekaan terhadap cahaya.
  • Mata merah.
  • Mata seperti ada yang mengganjal.
  • Kesulitan memakai lensa kontak.
  • Kesulitan mengemudi di malam hari.
  • Mata berair.
  • Penglihatan kabur atau mata mengalami kelelahan.

Cara Mencegah Sindrom Mata Kering

Penderita sindrom mata kering sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan, terutama apabila merasakan sakit pada inderanya tersebut. Beberapa hal juga dapat dilakukan untuk menghindari gejala sindrom mata kering sebagai berikut:

  • Hindari hembusan udara di mata.
  • Tambahkan kelembapan udara di ruangan yang kering.
  • Pertimbangkan menggunakan kacamata untuk melindungi mata dari angin dan udara kering.
  • Berikan waktu mata untuk beristirahat ketika menjalankan tugas-tugas panjang.
  • Posisikan layar komputer di bawah ketinggian mata.
  • Berhenti merokok dan hindari asapnya.
  • Gunakan obat tetes mata, terutama bagi pengidap mata kering kronis supaya indera tersebut selalu terlumasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yonada Nancy