tirto.id - WHO hingga Agustus 2018 menyatakan, Indonesia menduduki peringkat ketujuh negara dengan kasus campak terbanyak di dunia. Jumlah kasus campak tertinggi dipegang oleh India (56.151 kasus), yang diikuti Ukraina (26.894 kasus), Filipina (8.992 kasus), Nigeria (8.622 kasus), Yaman (6.322 kasus), Serbia (5.645 kasus), Indonesia (4.897 kasus), Cina (4.498 kasus), Kongo (3.587 kasus), dan Pakistan (3.442 kasus).
Apa itu penyakit campak?
UNICEF menyebut penyakit campak adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus, dan rentan terjadi pada anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi campak dan rubella (MR).
Gejala Campak
- Gejala dari penyakit campak di antaranya:
- demam tinggi
- bercak kemerahan pada kulit
- batuk
- pilek
- mata merah
Pengobatan dan Pencegahan Campak
Penyakit campak dan rubella tak dapat diobati, namun penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin MR, yang merupakan cara pencegahan terbaik.
UNICEF juga membeberkan bahaya penyakit campak, di antaranya komplikasi serius seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, hingga kematian.
Kontroversi Imunisasi Campak dengan Vaksin MR
Vaksinasi campak masih diperdebatkan di Indonesia karena serum yang dibuat di India tersebut diduga mengandung babi. Dalam Ketentuan Hukum Fatwa Majelis Ulama Indonesia nomor 4 tahun 2016 nomor 1 tertulis “Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu”.
Editor: Yulaika Ramadhani