tirto.id - Garam Himalaya merah muda adalah sejenis garam batu dari wilayah Punjab di Pakistan, dekat kaki bukit Himalaya.
Beberapa orang menggambarkan garam Himalaya merah muda sebagai salah satu garam paling murni yang tersedia dan sangat berguna bagi kesehatan.
Secara umum, garam Himalaya memang bisa digunakan sebagai garam meja biasa. Namun, tetap perlu dipertimbangkan.
Misalnya, 1 sendok teh garam jenis apa pun yang halus mungkin mengandung sekitar 2.300 mg natrium, sementara 1 sendok teh garam kasar akan bervariasi berdasarkan ukuran kristal, tetapi bisa mengandung kurang dari 2.000 mg natrium.
Pedoman Diet Amerika merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg natrium per hari. Ini sama dengan sekitar 1 sendok teh (6 gram) garam halus.
Pada kasus garam Himalaya yang berwarna merah muda mengandung sedikit natrium klorida dibandingkan garam meja biasa. Oleh karena itu, perlu kiranya diperiksa label nutrisinya karena kandungan natrium dapat sangat bervariasi tergantung pada merek.
Studi dari Wiley Online Library menganalisis kandungan mineral dari berbagai jenis garam, termasuk garam merah muda Himalaya dan garam meja biasa. Hasilnya, garam dapur mungkin mengandung lebih banyak natrium, sementara garam Himalaya masih sedikit.
Karena jumlah mineral yang ditemukan dalam garam Himalaya merah muda itu masih sangat sedikit, sehingga dibutuhkan 3,7 pon (1,7 kg) garam Himalaya merah muda untuk mendapatkan jumlah kalium harian yang disarankan. Jumlah itu sangat tidak mungkin dikonsumsi per hari.
Soal klaim garam Himalaya yang menyehatkan
Garam Himalaya ini diklaim sebagai varietas terbaik dan bermanfaat dalam dunia medis. Namun, hingga saat ini klaim tersebut belum bisa dibuktikan dengan riset yang kuat.
Beberapa klaim kesehatan di antaranya adalah garam Himalaya merah muda mampu memperbaiki penyakit pernapasan, menyeimbangkan pH tubuh, mengurangi tanda-tanda penuaan.
Padahal, sebenarnya klaim tersebut juga bisa saja berlaku untuk garam meja biasa.
Dilansir dari Healthline, penggunaan garam sebagai pengobatan untuk berbagai penyakit paru-paru telah dievaluasi dalam beberapa penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa manfaat, tetapi secara keseluruhan, perlu penelitian yang lebih kuat untuk menyelidiki efektivitasnya.
Di sisi lain, beberapa klaim kesehatan ini sebenarnya hanya menjelaskan fungsi normal natrium klorida dalam tubuh, sehingga kita akan mendapatkan manfaat ini dari segala jenis garam.
Sebagai contoh, para peneliti telah menemukan bahwa diet rendah garam dapat menyebabkan masalah tidur.
Selain itu, kadar gula darah, penuaan dan libido semuanya dikendalikan oleh faktor-faktor selain garam dalam makanan dan tidak ada penelitian ilmiah yang menyarankan bahwa makan garam Himalaya merah muda dapat memberi manfaat pada aspek-aspek kesehatan.
Dilansir dari Medical News Today, saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa garam Himalaya berwarna merah muda memberikan lebih banyak manfaat kesehatan daripada garam meja biasa.
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo