Menuju konten utama
Edukasi

Mengenal Macam-Macam Syaja'ah dan Keterkaitannya dengan Kejujuran

Ini adalah penjelasan soal apa saja macam-macam syaja'ah dan apa kaitannya dengan kejujuran.

Mengenal Macam-Macam Syaja'ah dan Keterkaitannya dengan Kejujuran
Ilustrasi Jujur. foto/IStockphoto

tirto.id - Syaja'ah merupakan akhlak mulia yang mengajarkan setiap muslim untuk berani bertindak yang dilandasi oleh kebenaran.

Setiap muslim hendaknya memiliki akhlak mulia yang disebut syaja'ah. Apalagi, syaja'ah memiliki keterkaitan dengan kejujuran.

Syaja'ah merupakan kemampuan dalam menundukkan jiwa agar senantiasa tegar, teguh, dan tetap bergerak maju sekali pun dihadapkan dengan masalah hidup, musuh, hingga musibah.

Dengan demikian, orang-orang berjiwa syaja'ah senantiasa menggunakan akal sehatnya dalam mengendalikan hawa nafsu agar tidak bertindak sekenanya.

Lantas, apa saja macam-macam syaja'ah dan apa kaitannya dengan kejujuran?

Pengertian Syaja'ah

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI, syaja'ah juga bermakna berani membela kebenaran dan berani bertindak selama di jalan yang benar.

Jadi keberanian itu mesti dilandasi oleh kebenaran menurut syariat, dan tidak memihak hal yang salah. Lawan dari sifat syaja'ah adalah al jubn yang bermakna pengecut.

Orang-orang pengecut umumnya tidak ada komitmen yang kuat dalam mengedepankan kebenaran. Sikapnya sangat tergantung hawa nafsunya.

Diri seorang pengecut akan melunak dan mengkhianati kebenaran bila melakukan kebenaran akan mengantarkannya pada kerugian terhadap diri sendiri. Contohnya gentar dengan celaan manusia, takut kehilangan harta dunia, hingga takut menghadapi risiko perjuangan.

Oleh sebab itu, sikap pengecut atau penakut sebenarnya lebih dekat dengan kekalahan. Orang pengecut juga cenderung lebih rentan mengalami kehinaan dan kegagalan. Dirinya lebih takut kepada manusia ketimbang takut karena Allah Ta'ala.

Sebaliknya, syaja'ah menjadi jalan dalam mewujudkan kemenangan dalam keimanan. Seorang muslim tidak boleh takut dalam mengemban tugas agama jika ingin mendapatkan kegemilangan. Hati mereka dituntun dengan keimanan sehingga tidak ada rasa gentar.

Allah Ta'ala telah memerintahkan hambanya untuk berani karena benar. Allah berfirman yang artinya:

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (Q.S. Ali Imran/3: 139)

Pembagian Macam-Macam Syaja’ah

Syaja'ah terbagi menjadi dua yaitu syaja'ah harbiyah dan syaja'ah nafsiyah. Syaja'ah harbiyah yaitu keberanian yang berhubungan dengan sikap di dalam. Contohnya yaitu tidak gentar menghadapi musuh dalam medan pertempuran.

Di sisi lain, ada syaja’ah nafsiyah yang tidak kalah pentingnya. Syaja’ah ini berhubungan dengan keberanian jiwa dalam menegakkan kebenaran.

Yang mana, dirinya tidak gentar sama sekali untuk menyuarakan kebenaran meski dalam keadaan bahaya atau bahkan mesti mengalami penderitaan akibat tindakannya itu.

Kaitan Syaja'ah dengan Kejujuran

Syaja'ah ternyata berkaitan dengan kejujuran. Orang-orang yang berani mengemban tugas mulia senantiasa berbuat atas landasan kejujuran.

Setidaknya ada tiga alasan hubungan antara syaja'ah dengan kejujuran:

  1. Orang berjiwa syaja'ah konsisten menyuarakan kebenaran. Ucapan dan tindakannya tidak dibarengi dengan unsur kebohongan. Bahkan, dirinya berani berkata benar sekali pun dilakukan di hadapan penguasa dan orang pengecut tidak akan berani seperti ini.
  2. Orang yang berjiwa syaja'ah berani mengakui kesalahannya. Dia tidak menampik kenyataan bahwa banyak salah yang juga dilakukannya. Dia rujuk dengan meminta maaf dan berusaha keras tidak mengulangi kesalahannya.
  3. Orang berjiwa syaja'ah senang berbuat baik. Hal ini menjadi sifat dasar manusia yang menyukai kejujuran dan benci terhadap kebohongan.

Baca juga artikel terkait SYAJAAH atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Maria Ulfa