Menuju konten utama

Mengenal Konsep Pewarisan Budaya dan Jenis Prosesnya

Mengenal apa itu pewarisan budaya dan mengetahui jenis prosesnya.

Mengenal Konsep Pewarisan Budaya dan Jenis Prosesnya
Peserta mementaskan lakon "Somantri Ngenger" saat mengikuti Festival Dalang Wayang Golek di Kampung Jenebin, Desa Purwadana, Karawang, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

tirto.id - Dalam studi antropologi, kebudayaan disinggung menjadi salah satu kajian yang diperhatikan dalam kehidupan manusia.

Salah satu konsep yang dilihat tentang kebudayaan ini adalah materi pewarisan budaya dan segala prosesnya.

Menurut jurnal online Universitas Negeri Semarang, pewarisan kebudayaan didefinisikan sebagai bentuk peralihan nilai serta norma oleh generasi tua kepada generasi muda.

Budaya yang diwariskan tersebut berupa norma-norma sosial yang musti dijadikan pedoman oleh seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat.

Untuk menanamkan aturan serta nilai abstrak tersebut, maka muncul istilah pewarisan kebudayaan, yakni meneruskan apa yang dipegang teguh oleh orang terdahulu kepada generasi selanjutnya.

Menurut Siany dan Atiek Catur dalam Khazanah Antropologi (2009:122), norma dan nilai yang diwariskan kepada generasi baru ini disejajarkan dengan definisi pembelajaran.

Tepatnya, pewarisan kebudayaan adalah proses manusia dalam mempelajari budaya yang selalu berjalan sepanjang kehidupan ada.

Proses pewarisan budaya ini meliputi dua jenis proses, yaitu dengan cara sosialisasi dan enkulturasi. Lantas, apa arti dari kedua jenis proses tersebut?

Sosialisasi

Koentjaraningrat menjabarkan bahwa sosialisasi ini diartikan sebagai proses seorang individu dalam mempelajari kebudayaan dan hubungannya dengan sistem sosial yang ada.

Melalui proses sosialisasi ini, seseorang dapat memahami, menghayati, menyesuaikan, hingga melaksanakan berbagai tindakan yang selaras dengan konsep budaya (perilaku, norma, dan nilai) dalam masyarakat.

Singkatnya, proses ini membawa seorang individu untuk selalu belajar menyesuaikan diri dengan kebudayaan serta sistem sosial yang ada di sekitar kehidupannya.

Contoh yang dapat menggambarkan proses sosialisasi adalah ketika seorang anak hidup di lingkungan pertanian.

Baik secara sadar atau tidak, konsep pemikiran dan caranya bersosialisasi di lingkungan tersebut akan menyesuaikan dengan norma, nilai, dan adat yang telah dipegang orangtuanya sebagai bagian dari masyarakat pertanian.

Enkulturasi

Proses enkulturasi ini disebut juga sebagai pembudayaan. Diartikan sebagai proses seseorang ketika mempelajari dan menyesuaikan pikiran beserta sikapnya terhadap kebudayaan yang ada.

Melalui proses ini, individu dapat memperoleh warisan budaya berkat kemampuan menyesuaikan diri terhadap norma, nilai, tuntutan, dan kebudayaan lain yang sedang berjalan di dalam masyarakat.

Tahapannya pun berurut, mulai dari pengaruh keluarga, teman-teman sebaya, hingga aspek masyarakat yang lebih luas lagi.

Mulanya, seseorang melihat beberapa aktivitas dan pandangan orang di sekitar. Lalu, berlanjut kegiatan tersebut mulai terbentuk menjadi pola kebudayaan tertentu.

Contoh konkret yang dapat menjabarkan proses ini adalah peristiwa seorang individu yang bergaul dengan teman-teman sebayanya.

Di lingkungan tersebut seorang individu biasanya membawa oleh-oleh setelah melakukan perjalanan ke luar kota.

Hal tersebut ternya diikuti oleh beberapa individu lain hingga akhirnya terbentuk menjadi sebuah budaya tertentu.

Dengan melakukan apa yang ada dalam budaya tersebut, seorang individu bisa merasakan bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan sebayanya itu.

Baca juga artikel terkait ANTROPOLOGI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo & Yandri Daniel Damaledo