tirto.id - Pengguna Android kerap kali dibayang-bayangi oleh peretasan. Laporan sebelumnya yang dikutip dati Dailymail menyebutkan, setidaknya satu miliar ponsel pintar dengan perangkat Android berisiko diretas karena malware.
Guna memberikan rasa aman bagi pengguna, Google, sang pemilik Android, akhirnya meluncurkan fitur privasi utama.
Dilansir dari The Verge, Senin (23/11/2020), obrolan pribadi di ponsel Android akan di end-to-end encryption secara default, yang berarti baik operator maupun Google tidak bisa membaca konten pesan tersebut.
Fitur ini bisa didapatkan jika pengguna mendaftar di Android Message, mengaktifkan enkripsi untuk Open Rich Communication Services (RCS). Dengan layanan ini, keamanan pengguna akan lebih terjaga.
Kondisi ini juga dianggap sebagai salah satu cara untuk mengatasi hacker, apalagi, ponsel Android banyak digunakan di seluruh dunia.
"Google meningkatkan perlindungan keamanan untuk menjaga privasi dengan meluncurkan end-to-end encryption, dimulai dengan percakapan RCS antar pengguna Message. End-to-end encryption memastikan bahwa tidak seorang pun, termasuk Google dan pihak ketiga, dapat membaca konten pesan yang dibuat," tulis Google di laman resminya.
Saat pesan terkirim dari satu pengguna ke yang lainnya, keamanan akan terjamin. Hanya orang yang mendapat kiriman pesan saja yang bisa membuka pesan atau membacanya.
End-to-end encryption hanya akan bekerja pada obrolan pribadi saat kedua pengguna menggunakan Android Message, dan telah menerima pembaruan.
Sistem RCS ini pun diyakini telah cukup mulus saat dijalankan. Jika pengguna mengirim pesan singkat ke orang yang tidak menggunakan Android Message (misalnya, Samsung Messages atau iPhone), obrolan RCS atau SMS yang tidak terenkripsi akan tetap berfungsi dengan baik.
Google mengumumkan RCS tersedia melalui Android Message di mana pun berada, kecuali Tiongkok. Di negara yang dimpimpin oleh Presiden Xi Jin Ping tersebut, layanan Google memang tak tersedia atau sulit diakses.
Google pun masih terus mengembangkan sistem ini, nantinya diharapkan bisa menjadi standar dalam penggunaan enkripsi oleh Google.
Rencananya, sistem RCS ini juga akan dikembangkan, dan terenkripsi di aplikasi utama.
Sayangnya, masih belum diketahui kapan itu akan terwujud. Saat ini, Google meluncurkannya secara bertahap di Android Message.
Kirim Pesan Lewat Google Makin Aman
Selama beberapa tahun terakhir, Google telah bekerja dengan industri seluler dan pembuat perangkat di beberapa jaringan operator di negara tertentu untuk menyediakan fitur chat berdasarkan standar Open Rich Communication Services (RCS).
Selain Android Message, Google juga meluncurkan fitur baru untuk obrolan bagi pengguna.
Messages by Google, memungkinkan pengguna melakukan panggilan video dalam percakapan, mengirim pesan, pesan dari web dan menggunakan fitur canggih Smart Reply. Hal penting lainnya yaitu melindungi pengguna dari spam.
Fitur obrolan meningkatkan layanan dalam teks SMS sehingga pengguna dapat mengirim dan menerima foto dan video berkualitas dengan lebih baik.
Selain itu, pengguna bisa bebas berkomunikasi melalui Wi-Fi atau paket data, mengetahui waktu pesan yang terkirim dibaca, berbagi reaksi, dan menikmati obrolan grup yang lebih dinamis dan menarik.
Google juga menjelaskan langkah mudah menggunakan fitur ini. Pengguna hanya perlu mengaktifkannya saja. Kemudian, memilih menggunakan paket data selular atau Wi-Fi untuk pesan RCS.
Lalu, apa saja yang harus diperhatikan saat menggunakan fitur ini?
- Pesan teks berwarna biru tua dalam keadaan RCS dan biru muda dalam status SMS/MMS.
- Enkripsi menyeluruh otomatis dalam percakapan yang memenuhi syarat.
- Pengguna akan melihat pengumuman berisi "Mengobrol dengan (nama kontak atau nomor telepon)" saat enkripsi menyeluruh aktif dalam percakapan.
- Pesan yang terkirim disertai dengan kunci pada tombol kirim.
- Stempel waktu pesan terenkripsi ujung-ke-ujung juga memiliki kunci, sehingga pengguna bisa melihat informasi pesan dengan aman.
Penulis: Desika Pemita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari