tirto.id - Peningkatan kebutuhan sumber protein di masyarakat semakin hari terus mengalami perkembangan. Salah satu sumber protein yang kerap dibutuhkan adalah ikan. Sehingga, adanya pengembangan budidaya ikan konsumsi bersifat perlu dan penting.
Budidaya ikan konsumsi dapat dimaknai dengan usaha memperbanyak, merawat, dan menjaga kelestarian ikan yang dilakukan oleh orang maupun badan tertentu, sehingga menghabiskan atau mengurangi nilai guna ikan dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia.
Secara sederhana, budidaya ikan konsumsi dilakukan untuk menghasilkan pembesaran ikan sesuai ukuran dan waktu panen yang tepat.
Dikutip dari bukuPrakarya oleh Dewi Sri Handayani Nuswantari Sukri Faroki, Yenti Rokhmulyenti, dan Sari Sarimin (2018:80), dalam kegiatan budidaya ikan konsumsi, karakteristik ikan dikelompokan ke dalam ikan air tawar, ikan air payau, dan ikan air laut.
Pertama, budidaya ikan air tawar konsumsi biasanya dikembangkan di daerah dataran rendah dan tinggi. Beberapa ikan air tawar konsumsi yang dibudidayakan seperti Ikan Mas, Nila, Lele, Patin, dan Gurami.
Kemudian, budidaya ikan air payau konsumsi biasanya kerap digunakan di daerah pantai, muara sungai, dan rawa payau. Beberapa jenis ikan konsumsi yang dikembangkan di daerah air payau meliputi Bandeng dan Udang Windu.
Sementara, budidaya ikan air laut konsumsi biasanya dikembangkan di daerah pantai yang terlindungi dari ombak dan gelombang seperti teluk, selat dan perairan dangkal. Adapun beberapa ikan air laut konsumsi yang dibudidayakan seperti Kakap Putih dan Kerapu.
Manfaat Budidaya Ikan Konsumsi
Budidaya ikan konsumsi memiliki banyak manfaatnya. Dikutip dari modulPrakarya Budidaya oleh Kemendikbud (2019:7-8), beberapa ragam manfaat dari pelaksanaan budidaya ikan konsumsi bagi peternak maupun konsumen sebagai berikut:
1. Menjadi Sumber Pendapatan
Menjadi peternak budidaya ikan konsumsi merupakan pilihan peluang usaha yang menjanjikan dan menghasilkan pendapatan. Secara sederhana, budidaya ikan konsumsi sama seperti budidaya bayam cabut. Hasil panen dari budidaya ikan konsumsi akan diperlukan oleh masyarakat.
2. Kebutuhan Gizi
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani bernilai tinggi. Adanya budidaya ikan konsumsi adalah usaha dalam memenuhi kebutuhan gizi orang banyak.
3. Permintaan yang Tidak Berkurang
Pelaksanaan kegiatan budidaya ikan konsumsi bersifat membantu dalam pemenuhan stok ikan bagi masyarakat luas. Hal tersebut terjadi karena usaha budidaya ikan konsumsi merupakan pemasok ikan selain dari nelayan.
Dalam usaha menangkap ikan, nelayan kerap menerima rintangan dari cuaca yang buruk. Padahal kebutuhan ikan di masyarakat terus meningkat. Maka dari itu, keberadaan budidaya ikan konsumsi bersifat penting.
4. Kemudahan Perawatan
Perawatan dalam budidaya ikan konsumsi lebih mudah daripada ikan hias. Kemudian, tidak diperlukan lahan yang luas untuk melakukan budidaya ikan konsumsi.
5. Modal Usaha Minim
Modal usaha untuk budidaya ikan konsumsi terbilang sedikit dan minim. Sehingga, pengumpulan modal bersifat lebih mudah. Modal yang diperlukan hanya ditujukan kepada lahan untuk kolam pembibitan dan perawatan.
6. Pekerjaan yang Sederhana
Budidaya ikan konsumsi merupakan pekerjaan yang menguntungkan dengan modal sedikit dan perawatan mudah.
Budidaya ikan konsumsi dapat dilakukan oleh siapapun. Bahkan, budidaya ikan konsumsi juga dapat dijadikan pekerjaan sampingan.
7. Peralatan tidak Sulit Ditemukan
Dalam budidaya ikan konsumsi, peralatan yang dibutuhkan mudah untuk ditemukan. Peternak hanya perlu menyiapkan lahan yang diubah menjadi kolam untuk menampung bibit ikan.
8. Mudah untuk Memasarkannya
Ikan konsumsi merupakan jenis ikan yang dibutuhkan oleh semua kalangan sebagai makanan sehari-hari. Hal tersebut memudahkan dalam melakukan pemasaran hasil panen kepada konsumen.
9. Harga Jual yang Menguntungkan
Kebutuhan masyarakat akan ikan konsumsi terjadi setiap waktu. Hal tersebut tentunya mempengaruhi harga yang jarang mengalami penurunan secara signifikan. Hal tersebut memberikan manfaat baik kepada petani sebagai pembudidaya ikan konsumsi.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yandri Daniel Damaledo