Menuju konten utama

Apa Saja Sarana Bahan dan Alat Produksi Budidaya Tanaman Sayuran?

Apa jenis-jenis tanaman sayuran dan sarana produksi untuk budidayanya?

Apa Saja Sarana Bahan dan Alat Produksi Budidaya Tanaman Sayuran?
Budidaya sayuran kacang panjang di area persawahan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/9/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.

tirto.id - Indonesia yang terletak di daerah tropis sangat kondusif untuk budidaya tanaman sayuran. Sejumlah jenis sayuran dapat tumbuh subur di berbagai wilayah di Indonesia. Budidaya tanaman sayuran ini membutuhkan sarana bahan dan alat produksi tepat agar sayuran dapat tumbuh baik dan optimal.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap diet dan pola makan sehat, permintaan pasar terhadap komoditas sayuran juga kian tinggi. Saat ini, budidaya tanaman sayuran dilakukan secara intensif dan terbilang usaha menguntungkan.

Sayuran sendiri merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan. Kadar air dan serat dalam sayuran tergolong tinggi. Ia mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar tetap terjaga kesehatannya.

Untuk melakukan budidaya sayuran, seorang petani atau orang yang berkecimpung dalam usaha sayuran harus mengerti jenis-jenis tanaman sayuran dan sarana produksinya. Penjelasan mengenai dua hal tersebut adalah sebagai berikut.

Jenis-Jenis Tanaman Sayuran

Jenis-jenis tanaman sayuran dibudidayakan di Indonesia dapat dilihat dari ragam pengelompokannya. Dikutip dari Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (2013), jenis tanaman sayuran berdasarkan pengelompokannya adalah sebagai berikut:

  1. Tanaman sayuran buah, seperti cabe, tomat, terong, timun, dan sebagainya.
  2. Tanaman sayuran daun, seperti sawi, bayam, kangkung, dan lain-lain.
  3. Tanaman sayuran batang atau tunas, seperti rebung bambu, asparagus, dan sebagainya.
  4. Tanaman sayuran umbi, seperti wortel, kentang, bit, lobak, dan lain-lain.
  5. Tanaman sayuran bunga, seperti brokoli, kol bunga, dan sebagainya.
  6. Tanaman sayuran biji atau polong, seperti kacang buncis, kacang panjang, kapri, dan lain-lain.
Pengelompokan tanaman sayuran di atas dilakukan berdasarkan bagian tumbuhan yang dapat dimakan, mulai dari buah, daun, batang, hingga bijinya.

Selanjutnya, berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, tanaman sayuran juga terbagi menjadi tiga jenis sebagai berikut.

  1. Sayuran dataran tinggi, seperti wortel, lobak, kubis atau kol, brokoli, kentang, dan lain-lain.
  2. Sayuran dataran rendah, misalnya bawang merah, oyong, dan lain-lain.
  3. Sayuran dataran tinggi dan dataran rendah, seperti cabe, terong, kangkung, bayam, dan sebagainya.

Sarana Produksi Tanaman Sayuran

Untuk memperoleh panen sayuran yang optimal, perlu diketahui sarana produksi budidaya tanaman sayuran. Sarana produksinya ini terdiri dari bahan dan alat produksi.

Berikut ini penjelasan mengenai dua sarana produksi budidaya sayuran tersebut, sebagaimana dikutip dari Prakarya (2017) yang ditulis Suci Paresti, dkk.

1. Bahan Produksi Tanaman Sayuran

Bahan produksi tanaman sayuran ini terdiri dari benih atau bibit sayuran, pupuk, pestisida untuk mengusir hama, dan media tanamnya.

  • Benih atau bibit
Sarana produksi sayuran yang pertama adalah tersedianya benih atau bibit sayuran. Pada dasarnya, benih berbeda dari bibit. Benih sayuran masih berbentuk biji yang belum ditanam. Sementara itu, benih sudah berbentuk tanaman yang masih kecil.

Benih dan bibit yang baik berasal dari varietas unggul. Ia memiliki daya tumbuh tinggi, murni, bebas dari kotoran, serta tidak tercemar hama dan penyakit tumbuhan.

  • Pupuk
Sebagaimana manusia yang butuh asupan nutrisi, tumbuhan membutuhkan pupuk untuk melengkapi unsur hara tanah sebagai makanannya.

Pupuk yang diberikan ke tanaman sayuran dapat berupa pupuk organik atau pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, misalnya pupuk kandang sapi, ayam, atau kambing. Sementara itu, pupuk anorganik adalah pupuk yang mengandung zat kimia, serta dilengkapi dengan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).

  • Pestisida
Untuk mengendalikan serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT), petani dapat menggunakan pestisida. Pestisida ini dapat berupa pestisida alami (misalnya, menggunakan daun nimba) atau pestisida buatan.

  • Media Tanam
Media tanam adalah lahan, lokasi. atau area tempat tanaman sayuran dibudidayakan. Lazimnya, media tanam adalah tanah.

Jenis media tanam sendiri ada dua, yaitu media tanam organik dan media tanam anorganik. Media tanam organik adalah media tanam yang berasal dari alam, misalnya arang sekam, kompos, dan sabut kelapa. Sementara itu, media tanam anorganik adalah media tanam buatan, misalnya media tanam menggunakan gel, spons, pecahan batu-bata, hingga vermikulit dan perlit.

2. Alat Tanam Sayuran

Setelan bahan tanaman tersedia, sarana produksi berikutnya adalah alat tanam untuk mempermudah budidaya sayuran.

Alat tanam ini dapat berupa pengolah tanah yang mencakup garpu, sekop, dan cangkul. Alat tanam lainnya adalah alat pemeliharaan tanaman yang berupa gembor, kored, dan sprayer.

Baca juga artikel terkait SAYURAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom