tirto.id - Mobilitas sosial adalah proses perpindahan status atau posisi dalam suatu ruang sosial yang dialami oleh individu maupun sekelompok orang.
Mobilitas berasal dari bahas Latin, yaitu mobilis yang memiliki makna dipindah atau banyak bergerak dari suatu tempat menuju tempat lainnya. Sedangkan, kata sosial memiliki arti seseorang atau perkumpulan warga pada suatu kelompok sosial.
Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), mobilitas sosial diartikan dengan perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain.
Jenis-Jenis Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial memiliki beberapa macam jenisnya berdasarkan perpindahan status dan lapisannya. Dikutip dari laman Rumah Belajar, beberapa jenis-jenis mobilitas sosial sebagai berikut:
1. Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan perpindahan status sosial seseorang maupun sekelompok orang pada lapisan sosial yang sama.
2. Mobilitas Vertikal
Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan status sosial seseorang maupun sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda.
3. Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi terjadi pada dua generasi atau lebih dalam satu keturunan. Dalam mobilitas antargenerasi terjadi gerak status sosial yang naik dan turun.
4. Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi merupakan perubahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama dan dapat naik maupun turun.
5. Mobilitas Geografis
Mobilitas sosial geografis merupakan perubahan status individu maupun kelompok yang disebabkan adanya perpindahan dari satu daerah menuju daerah lainnya seperti transmigrasi dan urbanisasi.
Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial dapat terjadi dengan mudah maupun sulit tergantung kepada faktor-faktor pendukung dan penghambatnya.
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Kemendikbud (2017) faktor-faktor pendorong dan penghambat terjadinya proses mobilitas sosial sebagai berikut:
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor struktural merupakan jumlah relatif pada kedudukan tertentu yang dapat diisi serta tidak terpengaruh jalur keturunan.
Pada faktor struktural orang miskin dapat mengejar cita-cita atau kedudukan dengan menggunakan kegigihan dan prestasi. Sedangkan, orang kaya dapat menjadi miskin lantaran terlena dan merasa puas dengan pencapaiannya.
2. Faktor Individu
Faktor individu ditentukan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki. Sebagai contoh dua individu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama sedang melakukan mobilitas sosial ke atas.
Namun, hanya satu individu yang dapat sampai ke pada mobilitas sosial yang lebih tinggi.
Hal tersebut dapat terjadi karena dua individu mungkin memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama, tetapi mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda.
3. Faktor Sosial
Seseorang akan dilahirkan pada status sosial yang sama dengan orang tua. Namun, mereka dapat mengubah status sosial jika merasa tidak puas dengan sikap yang gigih untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya.
4. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi menentukan mobilitas sosial dalam masyarakat. Seseorang atau sekolompok orang yang memiliki ekonomi berkecukupan dapat dengan mudah memiliki modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya untuk menuju status sosial yang lebih tinggi.
Sedangkan, seseorang atau sekelompok orang dengan ekonomi yang sulit tentu akan mempertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan dan modal. Mereka akan cenderung fokus kepada prioritas kebutuhan utama hidup.
5. Faktor Politik
Adanya stabilitas politik yang baik dalam suatu negara, tentu akan mendukung kelancaran proses mobilitas sosial rakyatnya. Apabila mobilitas politik suatu negara kacau, maka akan menyebabkan lambatnya proses mobilitas sosial di masyarakat.
6. Kemudahan dalam Mengakses Pendidikan
Dengan adanya fasilitas pendidikan yang memadai dan segala kemudahnya, tentu akan memperlancar terjadinya proses mobilisasi sosial dalam masyarakat dengan berbekal ilmu pengetahun.
Namun, jika kualitas pendidikan mencapai taraf yang buruk, maka akan menyulitkan perubahan status sosial dalam masyarakat.
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Berikut ini merupakan beberapa faktor penghambat mobilitas sosial:
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan faktor penghambat mobilitas sosial yang sering dialami oleh masyarakat. Kemiskinan berkaitan dengan tingkat pendidikan yang rendah sehingga menyebabkan sempitnya lapangan pekerjaan.
Selain itu, adanya dana yang minim menyebabkan masyarakat miskin harus lebih memilih kebutuhan pokok daripada modal dan pendidikan.
2. Diskriminasi
Dalam kehidupan masyarakat masih sering terjadi diskriminasi dalam berbagai perbedaan seperti suku, ras, agama, dan golongan.
Perlakuan sikap yang berbeda dan menolak toleransi dengan suatu golongan, merupakan tindakan diskriminasi yang menyebabnya sulitnya mobilitas sosial dalam masyarakat.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Maria Ulfa