Menuju konten utama

Menelisik Harta Kekayaan Setnov Selama Jadi Wakil Rakyat

Bagaimana sepak terjang Setya Novanto selama menjadi wakil rakyat asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dan berapa harta kekayaannya yang dilaporkan selama jadi anggota DPR?

Menelisik Harta Kekayaan Setnov Selama Jadi Wakil Rakyat
Setya Novanto keluar gedung KPK usai pemeriksaan terkait kasus E-KTP, Jakarta, Jumat (14/7). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Ketua DPR RI Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus proyek pengadaan KTP elektronik atau e-KTP karena diduga telah menyalahgunakan jabatan dan merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.

Bagaimana sepak terjang Setya Novanto selama menjadi wakil rakyat asal NTT dalam mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dan berapakah harta kekayaan yang dilaporkan selama jadi anggota DPR?

Berdasarkan penelusuran Tirto di laman KPK mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di https://acch.kpk.go.id, Setnov, panggilan Setya Novanto, terakhir melaporkan hartanya pada 13 April 2015.

Setnov dikenal mengelola beberapa bisnis sejak 1970-an. Harta kekayaannya baru bisa diketahui setelah ia menjadi anggota DPR dan wajib melaporkan kekayaannya. Berdasarkan laporan ke KPK pada 31 Mei 2001, harta kekayaannya mencapai Rp34,9 miliar.

Harta Setnov tersebut disinyalir dari bisnis beras hingga mobil di Indonesia bagian timur. Beberapa nama disebut-sebut turut melicinkan roda bisnis Setnov seperti Hayono Isman, rekan masa sekolahnya yang pernah menjabat Menpora era Soeharto, serta konglomerat Sudwikatmono.

Setnov sudah mempunyai alat transportasi dengan total nilai mencapai hampir Rp4 miliar saat menduduki kursi legislatif. Koleksi mobilnya sangat beragam mulai dari Range Rover buatan 1997, BMW keluaran 1997, mobil Jaguar keluaran tahun 1995, mobil Mercedes Benz 3201, motor Millenium tahun 2000, motor Suzuki tahun 1996, mobil Daihatsu tahun 1993, dan mobil Jaguar tahun 2000. Total aset kendaraan Novanto kala itu sudah menyentuh Rp3,99 miliar.

Setnov pun sudah mempunyai barang seni dan barang antik yang dikoleksi sejak 1994-1999. Aset tersebut diperkirakan sudah mencapai Rp1,07 miliar saat ditaksir pada 2001. Pria yang sempat terseret kasus "papa minta saham" itu juga mempunyai harta bergerak lain hingga Rp300 juta lebih. Selain itu, Setnov sudah memiliki giro dan kas lain mencapai Rp10,23 miliar.

Harta kekayaan Setnov pun meningkat dalam pelaporan kedua ke KPK. Dalam pelaporan harta kekayaan per 28 Desember 2009--sebelum ada dugaan korupsi proyek e-KTP berlangsung, harta kekayaan pribadi Setnov sudah bertambah dua kali lipat lebih menjadi Rp73,78 miliar.

Harta itu belum termasuk mata uang asing sebanyak 17.781 Dolar AS. Harta Setnov meningkat terutama menyangkut kepemilikan kendaraan dan tanah. Harta tanah dan bangunan milik Setnov meningkat drastis dari Rp11,26 miliar menjadi Rp49,06 miliar. Pria kelahiran Bandung ini banyak berinvestasi tanah dan bangunan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

Setnov banyak mengganti kendaraannya. Beberapa mobil yang dijual seperti Jaguar tahun 1995, BMW buatan tahun 1997, Range Rover tahun 1997, Mercedes S320L tahun 2001, dan mobil Jaguar tahun 2000. Ia pun menghibahkan 1 motor Suzuki tahun 1996, mobil Daihatsu tahun 2003, dan mengubah pelaporan motor Millenium tahun 2000.

Setelah menjual kendaraan, Setnov membeli BMW 73SLI tahun 2003, motor Suzuki tahun 2001, Toyota Kijang Tahun 2003, Toyota Camry tahun 2007, Daihatsu Feroza tahun 1994, mobil Jeep Commander tahun 2007, Mercedes Benz C280 tahun 2007, VW Caravelle tahun 2007, motor Suzuki tahun 1995. Di saat yang sama, ia mendapat hibah motor Honda tahun 2007. Meskipun membeli banyak kendaraan, kepemilikan aset kendaraan Setnov tercatat turun dari Rp3,99 miliar menjadi Rp3,03 miliar.

Harta bergerak lain pun mengalami penurunan. Total surat berharga Setnov berkurang dari sekitar Rp8 miliar menjadi Rp6,5 miliar.

Ia menjual dua investasinya yang diperoleh tahun 1998 dan tahun 1999. Namun, kas giro Setnov naik cukup signifikan dari Rp9,04 miliar menjadi Rp13,83 miliar dan 17.781 dolar AS. Sehingga per 28 desember 2009 tercatat Setnov sudah mempunyai harta mencapai Rp73,79 miliar dan 17.781 dolar AS.

Kekayaan Novanto ternyata terus bertambah. Dalam pelaporan harta kekayaan terkini saat ia menjabat sebagai Ketua Umum DPR, yakni 13 April 2015, harta Setnov sudah melebihi Rp100 miliar.

Total harta kekayaan yang dilaporkan Setnov, menurut LHKPN, pada 13 April 2015 mencapai Rp114,769 miliar dan 49.150 dolar AS.

Harta Setnov itu terdiri atas tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp81,736 miliar yang berada di 11 lokasi yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat hingga NTT. Harta tanah dan bangunan itu meningkat tajam dari laporan per 28 Desember 2009 sebesar Rp49,07 miliar.

Sementara itu, nilai alat transportasi Setnov turun dalam pelaporan 2015. Ia menjual banyak kendaraannya seperti Mercedes Benz C280 keluaran 2007, VW Caravelle keluaran 2007, motor Honda tahun 2007, dan Toyota Kijang tahun 2003. Ia pun menghibahkan motor Honda tahun 2007 dan Daihatsu Feroza tahun 1994. Meskipun turun, Setnov memiliki banyak kendaraan mewah. Ia tercatat mempunyai Toyota Alphard tahun 2011, dan seri terbaru Toyota Vellfire 2013. Selain mobil, Setnov membeli motor Suzuki tahun 2004.

Dari jumlah harta bergerak, harta Setnov terus berkurang. Apabila dalam pelaporan tahun 2009 harta bergerak Setnov mencapai Rp1,34 miliar, harta bergerak pada tahun 2015 turun menjadi Rp932 juta.

Dari sisi surat berharga, nilai surat berharga Setnov meningkat pada 2015. Salah satu aset Setnov yang dibeli pada tahun 1992 meningkat dari Rp120 juta meningkat tajam menjadi Rp6,65 miliar. Padahal, dirinya menjual salah satu investasinya di tahun 2007 sebesar Rp2,5 miliar dan hasil investasi tahun 1992 sebesar Rp1,9 miliar.

Sementara itu, harta giro dan setara kas Setnov meningkat cukup tajam. Kas giro Setnov naik dari Rp13,83 miliar dan 17.781 Dolar AS menjadi Rp21,29 miliar dan 49.150 Dolar AS.

Dari catatan LHKPN, Setnov tidak pernah berinvestasi di bidang peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, pertambangan, dan usaha lain. Ia selalu berinvestasi dengan aset tanah dan bangunan. Selain itu, kendaraan Ketua Umum Partai Golkar itu selalu berganti ke barang-barang mewah tiap kali pergantian laporan harta kekayaan.

Yang paling mencolok adalah kenaikan kas giro milik Setnov. Kenaikan tersebut terlihat mencolok dari tahun 2009-2015.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri