tirto.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyindir Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atas munculnya isu penambahan kursi menteri di kabinet mendatang dengan revisi Undang-undang Kementerian Negara.
Menurutnya, jumlah menteri tidak perlu banyak namun diisi oleh kalangan profesional dan dapat bekerja sama dengan baik. Megawati mengistilahkannya dengan zaken kabinet.
"Saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33, tetapi bersifat zaken kabinet, kabinet profesional. Terbukti, krisis dapat diatasi, dan seluruh utang terutama dengan IMF (International Monetary Fund) dapat dilunasi," kata Megawati saat berpidato dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach Ancol International, Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Selain jumlah kursi yang hendak ditambah dengan merevisi UU Kementerian Negara, Megawati juga menyoroti perebutan jabatan. Menurutnya, jabatan menteri saat ini sudah jadi rebutan banyak pihak.
"Begitu banyak tarik-menarik kepentingan terjadi, bahkan jabatan menteri pun, yang ibu dengar, nih, sekarang ini sudah mulai pada rebutan, deh," kata dia.
Selain itu, Megawati juga menyinggung rencana anggaran di kabinet mendatang yang dibebani oleh hal yang menurutnya tidak penting.
Dia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki banyak utang dan jika tidak dilakukan perbaikan akan menjadi beban utang untuk pemerintahan mendatang.
"Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita itu bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir? Mikir dong. Jangan enaknya saja tidur, loh. Kayak apa, kalau terjadi gimana?" kata dia.
Megawati menyebut dengan kebijakan penambahan menteri yang tak efisien dan penambahan anggaran tak sesuai dengan kebutuhan, akan berdampk pada rakyat kecil.
Maka itu, dia meminta agar kader PDIP turun ke akar rumput menemui langsung permasalahan rakyat kecil di lapangan atas dua kebijakan tak efisien tersebut.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi