tirto.id - Ketua Satuan Tugas Mpox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Hanny Nilasari mengimbau kepada masyarakat untuk segera mengunjungi dokter apabila muncul gejala cacar monyet. Nantinya dokter akan memberikan rekomendasi apakah akan dilakukan isolasi mandiri atau di rumah sakit.
"Dokter akan menilai seberapa besar potensi penularannya. Apakah pasien punya kamar sendiri? Apakah punya kamar mandi terpisah dari anggota keluarga yang lain? Apakah gizinya terjaminkan? Kalau jawabannya iya, bisa isolasi mandiri," kata Hanny dalam siaran daring, Selasa (7/11/2023).
Lebih lanjut, dia menuturkan jika pasien memerlukan kontrol atau pengawasan yang ketat karena memiliki riwayat komorbid atau mengidap HIV, dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani rawat inap. Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk durasi isolasi mandiri atau khusus pasien dilakukan 14 hingga 21 hari.
"Setelah 14 hingga 21 hari dokter akan melihat. Kalau pasien tidak demam 3x24 jam, lau lesinya sudah kering dan mengelupas serta sudah ada revitalisasi (epitel baru) kulit maka dokter bisa mengizinkan pasien untuk pulang," tutur Hanny.
Pasien yang sudah dinyatakan sembuh tidak perlu melakukan PCR. Mereka hanya perlu melakukan satu kali.
"Ketika pertama kali muncul lesi suspect, itu akan kami ambil sebagai spesimen lalu akan dilakukan pemeriksaan di lab untuk mengetahui apakah itu mpox atau bukan. Nah kalau setelah dirawat inap lesi kulit sudah tidak ada, tidak perlu ada pemeriksaan ulang," ujar Hanny.
Sebelumnya, PB IDI mengumumkan jumlah pasien terkonfirmasi cacar monyet terus bertambah. Berdasarkan data per tanggal 7 November 2023, jumlah kasus terkonfirmasi adalah 35 kasus. Adapun rincian 29 pasien di Jakarta, 1 kasus di Banten dan 5 kasus terkonfirmasi di Jawa Barat.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Intan Umbari Prihatin