Menuju konten utama

Ma'ruf Amin Minta Santri Belajar Jadi Pengusaha Komoditas Sawit

Ma'ruf menekankan pentingnya pelatihan bagi santri dalam mengelola produksi, distribusi dan pemasaran produk sawit.

Ma'ruf Amin Minta Santri Belajar Jadi Pengusaha Komoditas Sawit
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.

tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pondok pesantren memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan usaha berbasis komoditas sawit. Pesantren yang khususnya di daerah-daerah penghasil sawit memiliki kemandirian dan dekat dengan kelompok masyarakat.

Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin saat membuka program Pengembangan Potensi Santripreneur berbasis Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) Sawit sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah yang diselenggarakan secara virtual.

"Pesantren, sebagai aset umat, sangat berpotensi bagi pengembangan kolaborasi dan kerja sama pengembangan usaha, termasuk bagi komoditas sawit ini. Pesantren juga memiliki ciri khas dan keunikan, antara lain kemandirian dan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan video dari rumah dinas wapres di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Dengan jumlah pondok pesantren yang mencapai 28.194 di seluruh wilayah Indonesia, Ma'ruf mengatakan hampir setengahnya memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi masyarakat.

"Pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air saat ini berjumlah sekitar 28.194 buah, dimana 44,2 persen atau sekitar 12.469 buah di antaranya berpotensi untuk pengembangan ekonomi," jelasnya.

Lewat program Santripreneur berbasis UKMK Sawit itu pula, Ma'ruf berharap pesantren-pesantren di daerah penghasil sawit dapat turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

"Melalui program ini, pesantren yang berada di daerah-daerah penghasil komoditas sawit diharapkan akan dapat berperan dalam menggerakkan roda perekonomian di daerahnya, terutama pada masa pemulihan ekonomi ini," tukasnya.

Kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pesantren dalam mengelola produk-produk olahan sawit.

Pelatihan bagi para santri dalam mengelola produksi, distribusi dan pemasaran produk sawit menjadi salah satu kunci keberhasilan program pengembangan potensi santripreneur di pondok pesantren.

"Civitas pesantren juga perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengembangan dan pengelolaan usaha, pemasaran, pengelolaan keuangan dan pengorganisasian sumber daya manusia," jelasnya.

Ma'ruf Amin mengapresiasi upaya Pusat Ekonomi Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) dan seluruh pihak yang menginisiasi dan mendukung program untuk pengembangan bisnis para santri tersebut.

"Semoga program ini dapat mendorong upaya percepatan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Baca juga artikel terkait WAPRES MARUF AMIN

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Dieqy Hasbi Widhana