tirto.id - Sebuah poster acara "Suluk untuk Bangsa: Menyongsong Pemerintahan Baru" dengan foto Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebar di grup WhatsApp wartawan, Selasa, 9 April lalu. Acara itu akan dilaksanakan hari ini, 11 April, di Ballroom Djakarta Theater pukul 18.00 Wib hingga 22.00 Wib. Poster itu sekaligus undangan terbuka bagi siapa saja.
Poster itu membuat heboh lantaran tema acara yang politis dengan pembicara utama Sri Sultan Hamengku Buwono X. Reporter Tirto mengonfirmasi kebenaran acara itu pada Danang, kontak person yang dicantumkan dalam poster.
Danang tidak memberikan jawaban pasti soal apakah Sultan benar-benar akan hadir dalam acara itu. Ia hanya membalas pesan singkat keterangan acara disertai tautan google document untuk konfirmasi kehadiran.
Reporter Tirto kemudian mengonfirmasi ke beberapa orang terkait kebenaran acara tersebut, salah satunya anggota DPRD DIY Eko Suwanto. Ia memberi tahu bahwa tidak benar Sultan akan hadir dalam acara itu.
"Aku sudah konfirmasi sumber terpercaya, Sultan tidak hadir," kata Eko lewat pesan singkat, Selasa (9/4/2019).
Sementara itu, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan tidak tahu-menahu soal acara tersebut. Sekretaris Daerah Gatot Saptadi menegaskan bahwa tidak ada undangan untuk Sultan yang masuk melalui pemda.
"Kalau [pemberitahuan langusung ke] Ngarso Dalem [Sultan] saya tidak tahu. [Dan] secara pemerintahan, saya tidak tahu menahu," kata dia.
Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan, panitia tiba-tiba membatalkan acara tersebut. Narahubung acara Suluk untuk Bangsa, Danang mengirimkan pemberitahuan pembatalan acara tersebut melalui pesan singkat. Ia tidak memberi tahu alasannya.
"Panitia mohon maaf sebesar-besarnya, dengan ini diberitahukan bahwa acara: SULUK UNTUK BANGSA tanggal 11/4/2019 jam 18.00 di Djakarta Theater, DIBATALKAN. Mhn diteruskan kepada teman-2 yg pernah terima undangan," tulis Danang, kemarin.
Reporter Tirto lantas menghubungi The Ballroom Djakarta Theater tempat kegiatan Suluk untuk Bangsa.
Menurut keterangan resepsionis, pada Kamis, 11 April, tidak ada kegiatan apa pun di The Ballroom. Namun setelah beberapa saat, resepsionis meralat dan mengatakan memang ada kegiatan, tapi sudah dibatalkan oleh panitia pada Rabu, 10 April.
"Tadinya memang ada acara hari ini tapi dibatalkan," kata salah satu resepsionis.
Pendukung Prabowo-Sandi di Suluk untuk Bangsa
Bila dilihat dari poster acara tersebut, logo perkumpulan Gerakan Kebangkitan Indonesia tercantum di dalamnya. Gerakan ini dideklarasikan Anies Baswedan pada 8 Januari 2018, dikoordinatori mantan wakil Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal (Purn) Prijanto dan diprakarsai Jenderal (purn) Djoko Santoso, Ketua BPN Prabowo-Sandi.
Dalam rencana susunan acara Suluk untuk Bangsa itu, tidak hanya Sultan yang mendapat panggung. Prijanto dan beberapa purnawirawan juga mendapat kesempatan untuk bicara. Salah satunya adalah Johannes Suryo Prabowo, purnawirawan jenderal bintang tiga pendukung Prabowo.
Sementara itu, Masir Marja, tim BPN yang dekat dengan Djoko Santoso, berkata tak tahu soal keterlibatan Djoko Santoso dalam Gerakan Kebangkitan Indonesia. "Saya kurang tahu, mungkin ya, soalnya saya kurang monitor soal itu," katanya.
Selain keberadaan Djoko Santoso dan J.S. Prabowo di Gerakan Kebangkitan Indonesia sebagai penyelenggara acara Suluk untuk Bangsa itu, keberadaan narahubung Danang juga menegaskan keterkaitan acara itu dengan kelompok pendukung Prabowo.
Sebelum menjadi narahubung acara Suluk untuk Bangsa, Danang juga sudah pernah menjadi narahubung acara Deklarasi Aliansi Pengusaha Nasional mendukung Prabowo-Sandi. Selain itu, Danang juga terlibat dalam menyebarkan poster launching official website SandiUno.com yang digelar di Hall Sport lapangan Basket FX pada Rabu, 10 April 2019.
Berebut Pengaruh Sultan
Perebutan pengaruh Sultan Yogyakarta dalam pilpres adalah hal yang biasa saja. Pada Pilpres 2014, Prabowo dan Jokowi juga sama-sama sowan ke Keraton Kilen menemui Sultan Hamengku Buwono X. Pada Pilpres 2019, hal serupa juga masih dilakukan Prabowo dan Jokowi.
Pada pilpres kali ini Jokowi lebih dulu bertemu Sultan. Pertemuan itu dilakukan pada 28 September 2018 di gedung Jene Keraton. Setelah itu, giliran Sandiaga Uno yang sowan ke Sultan. Sandi bersama rombongannya bertemu Sultan Hamengku Buwono X pada 12 Oktober 2018 di Keraton Kilen.
Pada 23 Maret 2019, Jokowi kembali diterima Sultan di Keben Keraton. Kali ini Jokowi tidak sendiri. Ia bersama dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto dan anggota DPRD DIY, Eko Suwanto.
Selanjutnya giliran Prabowo yang menemui Sultan pada 8 April 2019. Namun, pertemuan itu tidak digelar di Keraton seperti halnya saat Jokowi bertemu Sultan. Prabowo bertemu Sultan di Kepatihan, kantor Gubernur DIY. Maknanya jelas, Jokowi bertemu Sultan sebagai Raja Keraton Yogyakarta, Prabowo bertemu Sultan sebagai Gubernur DIY.
Selang sehari setelah pertemuan Prabowo dengan Sultan itu, beredarlah poster kegiatan Suluh untuk Bangsa: Menyongsong Pemerintahan Baru. Namun, lagi-lagi Sultan memberikan isyarat jelas dengan tidak menghadiri acara tersebut.
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Gilang Ramadhan