tirto.id - Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah membuat tingkat stres dan kecemasan pada sebagian orang semakin tinggi.
Tak sedikit pula orang yang terpaksa kehilangan pekerjaan atau bisnisnya merugi karena pandemi ini.
Beragam cara bisa dilakukan untuk mengurangi stres, salah satu mekanisme koping yang bisa Anda lakukan adalah menulis jurnal.
Menulis jurnal umumnya melibatkan praktik membuat buku harian atau jurnal yang mengeksplorasi pikiran dan perasaan seputar peristiwa dalam hidup Anda.
Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan ini. Membuat jurnal, sebagai alat manajemen stres dan eksplorasi diri, bekerja paling baik jika dilakukan secara konsisten.
membuat jurnal sporadis misalnya dapat menghilangkan stres ketika praktiknya difokuskan pada rasa syukur atau pemrosesan emosional.
Dilansir Very Well Mind salah satu cara paling efektif untuk mengurangi stres dengan penjurnalan adalah dengan menulis secara rinci tentang perasaan dan pikiran yang terkait dengan peristiwa stres, seperti seseorang akan mendiskusikan topik dalam terapi, dan solusi curah pendapat, tetapi ada beberapa cara berbeda untuk mempraktikkan penjurnalan.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa merekam pikiran dan perasaan, salah satunya dengan membuat jurnal secara teratur membantu orang mengidentifikasi dan memproses emosi negatif, serta pada akhirnya mengurangi kecemasan.
Tinjauan luas tentang hal ini diterbitkan pada 2005 oleh para peneliti Australia. Para peneliti melihat bukti pada praktik yang disebut "expressive writing" atau "menulis ekspresif," yang mencakup penulisan tentang efek peristiwa traumatis terhadap kesehatan fisik dan mental.
Makalah mereka memasukkan meta-analisis dari 13 penelitian yang menemukan bahwa tulisan ekspresif membawa manfaat kesehatan yang serupa dengan intervensi psikologis lainnya, seperti terapi bicara.
Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa menulis jurnal misalnya secara ekspresif menyebabkan penurunan tekanan darah, meningkatkan fungsi sistem kekebalan, lebih sedikit kunjungan atau periksa ke dokter.
Selain itu juga lebih pendek waktu yang dihabiskan untuk opname di rumah sakit, memperbaiki suasana hati, mengurangi gejala depresi, meningkatkan daya ingat, dan banyak lagi.
Dilansir dari laman Psychology Today, sejak tinjauan awal ini, penelitian telah menemukan lebih banyak bukti bahwa tulisan ekspresif lebih berhasil.
Sebuah tinjauan sistematis oleh para peneliti di University of Minnesota melihat intervensi yang membantu meningkatkan kesehatan mental dan fungsi sosial-emosional pemuda yang merupakan pengungsi, pencari suaka, atau imigran yang mengalami trauma perang.
Mereka menemukan bahwa peluang untuk berekspresi kreatif seperti menulis atau menggambar memungkinkan kaum muda untuk memproses trauma mereka dan mengembangkan keterampilan sosial-emosional.
Selain itu, menulis jurnal memungkinkan orang untuk mengklarifikasi pikiran dan perasaan mereka, sehingga memperoleh pengetahuan diri yang berharga.
Ini juga merupakan alat untuk pemecahan masalah yang bagus sebab seringkali, seseorang dapat memecahkan masalah dan menemukan solusi dengan lebih mudah di atas kertas.
Menulis jurnal juga dapat membantu Anda untuk fokus pada bidang-bidang kehidupan yang lebih sering Anda fokuskan, seperti halnya jurnal rasa syukur atau bahkan jurnal kebetulan.
Secara garis besar, adapun manfaat kesehatan dari membuat jurnal, sudah terbukti secara ilmiah. Penelitian menunjukkan hal berikut, seperti dilansir Very Well Mind:
- Membuat jurnal mengurangi gejala asma, artritis, dan kondisi kesehatan lainnya
- Ini meningkatkan fungsi kognitif
- Dapat memperkuat respons sistem kekebalan
- Ini dapat menangkal banyak efek negatif dari stres
Editor: Agung DH