Menuju konten utama

Malas Gerak atau Mager Bisa Picu Kanker Kolorektal di Usia Muda?

Kurang bergerak alias malas gerak (mager) nyatanya tidak baik bagi kesehatan, berikut penjelasannya.

Malas Gerak atau Mager Bisa Picu Kanker Kolorektal di Usia Muda?
Ilustrasi malas gerak atau mager. foto/Istockphoto

tirto.id - Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUI-RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi mengatakan, munculnya kanker kolorektal (KKR) di usia muda dipicu berbagai kebiasaan buruk, salah satunya kebiasaan mager.

"(Perjalanan) kanker membutuhkan waktu puluhan tahun. Di Indonesia ada kasus di usia muda, mungkin dari lifestyle (gaya hidup). Aktivitas fisik rendah bisa memunculkan risiko (kanker kolorektal) meskipun kontribusinya tidak banyak," kata Ikhwan Rinaldi dikutip dari Antara News.

Atas dasar itu, para pakar kesehatan merekomendasikan untuk berolahraga ringan selama 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu. Tujuannya, untuk membantu kesehatan secara umum, termasuk menurunkan risiko terkena berbagai tipe kanker seperti kanker kolorektal (KKR).

Kebiasaan buruk yang berkontribusi pada munculnya kanker kolorektal (KKR) adalah mengkonsumsi daging merah yang diolah berlebihan, kurang asupan makanan berserat semisal sayuran dan buah-buahan, menyantap makanan berpengawet terus menerus, merokok, dan memiliki berat badan berlebihan.

American Cancer Society (ACS) menjelaskan, kanker kolorektal (KKR) dimulai di usus besar atau rektum. Kedua organ tersebut berada di bagian bawah sistem pencernaan. Rektum berada di ujung usus besar.

Berikut faktor risiko kanker kolorektal (KKR) yang dapat diubah terkait gaya hidup:

  • Dapat mempertahankan berat badan;
  • Aktivitas fisik sedang hingga berat secara teratur;
  • Pola makan sehat yang mencakup banyak buah, sayur, dan biji-bijian, dan yang membatasi atau menghindari daging merah dan olahan serta minuman manis;
  • Berhenti merokok;
  • Berhenti minum alkohol.

Berikut adalah beberapa faktor risiko kanker kolorektal (KKR) yang tidak dapat diubah:

  • Usia;
  • Riwayat pribadi polip kolorektal atau kanker kolorektal;
  • Riwayat pribadi penyakit radang usus;
  • Riwayat keluarga kanker kolorektal atau polip adenomatosa.

Tanda dan gejala Kanker Kolorektal (KKR) mungkin tidak langsung terlihat. Tetapi, paling tidak bisa dikenali seperti ciri-ciri di bawah ini:

  • Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare, sembelit, atau penyempitan tinja, yang berlangsung lebih dari beberapa hari;
  • Pendarahan rektal dengan darah merah cerah;
  • Darah di feses, yang mungkin membuat feses tampak cokelat tua atau hitam;
  • Kram atau nyeri perut;
  • Kelemahan dan kelelahan;
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan.

Untuk perawatan penderita kanker ini akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran, lokasi, dan stadium kanker, apakah kambuh atau tidak, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Adapun pilihan pengobatan sebagaimana dipaparkan Medical News Today meliputi:

  • Operasi;
  • Kemoterapi;
  • Radioterapi.

Baik terapi radiasi dan kemoterapi dapat diberikan setelah operasi untuk membantu menurunkan kemungkinan untuk kambuh.

Baca juga artikel terkait KANKER KOLOREKTAL atau tulisan lainnya dari Septiany Amanda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Septiany Amanda
Penulis: Septiany Amanda
Editor: Alexander Haryanto