tirto.id - Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi memutuskan untuk memperpanjang masa penetapan keadaan tanggap darurat di Lombok hingga 11 Agustus mendatang. Pernyataan ini diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers hari ini.
"Masa tanggap darurat gempa masih berlaku sampai 11 Agustus. Pemprov NTB dan kepala daerah setempat menetapkan tanggal segitu," katanya Sutopo di depan awak pers, Senin (6/8/2018).
Keputusan ini diambil untuk menindaklanjuti bencana gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi Minggu (5/8/2018) malam sekitar pukul 19.46 Wita. Pusat gempa yang dirasakan hingga Sumbawa dan sebagian wilayah Bali ini berlokasi di 18 kilometer barat laut Lombok Timur.
Ia mengatakan tanggal tersebut adalah perpanjangan dari gempa yang terjadi NTB tanggal 29 Juli lalu. Pihak BNPB juga menilai adanya kemungkinan perpanjangan tanggal masa tanggap darurat dengan mempertimbangkan keadaan dan hasil evaluasi lembaganya.
"Melihat kerusakan yang ada, kita perkirakan, masa tanggal darurat akan kita perpanjang. Tentu berdasarkan hasil evaluasi penanganan yang ada di lapangan," kata Sutopo menambahkan.
BNPB menyebutkan jumlah korban meninggal akibat gempa pada Minggu malam tersebut telah bertambah. Total jumlah korban meninggal menjadi 91 orang, 209 luka-luka, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribuan mengungsi.
"Ini data sementara, kemungkinan bisa bertambah karena pendataan masih dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Tirto, Senin (6/8/2018).
Ia menjelaskan korban meninggal kebanyakan karena tertimpa bangunan yang roboh karena gempa. Namun ada pula yang meninggal setelah terjatuh dan mengalami stroke saat berlari menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.
Hingga hari ini, Senin (6/8/2018), pun masih tercatat adanya gempa susulan yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan lebih dari 140 kali gempa bumi susulan terjadi hingga Senin pukul 11.00 WIB di Lombok, NTB.
"Hingga pukul 11.00 WIB, sudah tercatat 147 kali gempa susulan, dengan 13 kali gempa di antaranya dirasakan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Kantor BMKG, Jakarta.
Rahmat menuturkan pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi Lombok dan sekitarnya serta peluruhan kekuatan gempa bumi.
"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan terus memonitor terhadap gempa-gempa susulan ini biasanya dengan frekuensi dan kekuatan menurun," ujarnya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yuliana Ratnasari