Menuju konten utama

Lirik Rayuan Pulau Kelapa: Makna Lagu Ciptaan Ismail Marzuki

Lirik lagu "Rayuan Pulau Kelapa" berisi tentang keindahan alam Indonesia, seperti flora, kepulauan, dan pantainya.

Lirik Rayuan Pulau Kelapa: Makna Lagu Ciptaan Ismail Marzuki
Ismail Marzuki. FOTO/Istimewa

tirto.id - "Rayuan Pulau Kelapa" merupakan salah satu lagu kebangsaan ciptaan Ismail Marzuki.

Ismail Marzuki adalah salah seorang komponis ternama yang namanya diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Pria kelahiran 11 Mei 1914 di Kampung Kwitang, Senen, Jakarta Pusat ini dibesarkan dari lingkungan keluarga Betawi.

Ismail Marzuki memulai debutnya di bidang musik pada usia 17 tahun, ketika untuk pertama kalinya ia berhasil mengarang lagu "O Sarinah” pada tahun 1931.

Ismail mempunyai ketertarikan yang mendalam pada bidang seni. Ia tumbuh dengan rajin berlatih musik hingga lima jam sehari untuk menguasai delapan instrumen, yakni harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.

Ismail Marzuki tutup usia pada umur 44 tahun 25 Mei 1958 di kediamannya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena penyakit paru-paru yang dideritanya.

Pada tahun 2004 dia dinobatkan menjadi salah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia.

Lagu ciptaan karya Ismail Marzuki yang paling populer adalah "Rayuan Pulau Kelapa" yang digunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan Orde Baru.

Makna Lagu "Rayuan Pulau Kelapa"

Lirik lagu ini berisi tentang keindahan alam Indonesia, seperti flora, kepulauan, dan pantainya.

Lagu ini adalah favorit nostalgia di kalangan ekspatriat Indonesia, terutama mereka yang meninggalkan negara itu untuk Belanda pada 1940-an dan 1950-an, setelah kemerdekaan.

Lagu "Rayuan Pulau Kelapa" ini mengandung unsur nilai estetis sebagai nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam sebuah lagu yang tidak dapat dilihat tapi didengar, dijiwai, dan dihayati sehingga dalam lagu tersebut dapat dinilai indah dan makna yang sebenarnya.

Rekaman lagu ini dibuat oleh Gordon Tobing dan populer di Uni soviet pada 1950-an.

Lagu itu sangat populer di kalangan orang Rusia, diaransemen oleh Komposer Soviet Vitaly Geviksman dan dibawakan dalam bahasa Rusia oleh penyanyi Maya Golovnya.

Dikutip dari Modul 2 PPKN "Negeri Elok Amat Kucinta" terbitan Kemendikbud (2017), makna yang terkandung dalam lagu ini bahwa kita harus bangga menjadi bagian dari Indonesia.

Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik di darat, laut, maupun udara.

Walaupun pada sisi lain, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak.

Bila kekayaan alam dan wilayah Indonesia dikelola dengan baik, maka Indonesia pasti menjadi negara yang sangat makmur sebagaimana syair dalam lagu "Rayuan Pulau Kelapa" di bawah ini.

Kita juga harus bangga dengan wilayah tumpah darah Indonesia. Negeri kaya dan damai.

Negeri yang elok. Alam yang indah, berupa gunung-gunung, hutan, lembah, danau, dan lautan. Tempat hidup berbagai flora dan fauna.

Lirik Lagu "Rayuan Pulau Kelapa"

Berikut ini lirik lengkap Lagu "Rayuan Pulau Kelapa" ciptaan Ismail Marzuki

Rayuan Pulau Kelapa

Tanah airku Indonesia

Negeri elok amat kucinta

Tanah tumpah darahku yang mulia

Yang kupuja sepanjang masa

Tanah airku aman dan makmur

Pulau kelapa yang amat subur

Pulau melati pujaan bangsa

Sejak dulu kala

Reff:

Melambai lambai

Nyiur di pantai

Berbisik bisik

Raja Kelana

Memuja pulau

Nan indah permai

Tanah Airku

Indonesia

Baca juga artikel terkait RAYUAN PULAU KELAPA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora